Jumat, 30 Januari 2015

Cerita Sex : Hajar Istri Yang Alim

Hajar adalah seorang wanita alim lugu berusia 28 tahun dan sudah 10 tahun menikah. Wanita alim yang selalu memakai jilbab ini sampai saat ini masih kuliah dalam program ekstensi di sebuah perguruan tinggi di Depok Semester lima. Hajar menikah dengan Bang Rudi yang lebih tua 8 tahun darinya karena dijodohkan oleh orangtuanya pada saat Hajar masih berusia 18 tahun. Namun Hajar sangat mencintai suaminya. Begitu pula suami Hajar terhadapnya (Hajar yakin itu benar). Dari pernikahan mereka, mereka sudah dikaruniai dua orang anak. Doni, berusia 5 tahun dan Rudi, yang baru berusia 3 tahun. Keduanya setelah tidak minum ASI segera dipindahkan ke rumah kakek neneknya yang berada di Jogjakarta.

Karena Hajar dilahirkan dari keluarga yang taat agama, maka Hajar pun seorang yang taat agama. Dari sejak dia SMA, ia telah memakai jilbab lebar. Bajunya pun selalu longgar, dan menutupi hampir semua lekuk tubuhnya. Bahkan setelah menikah dan menginjak bangku

universtitas, dia lebih sering menggunakan jubah yang lebar dan jilbab yang juga lebar. Tapi itu justru menambah keanggunan dan kecantikannya, yang bahkan setelah menikah, belum juga pudar. Setelah pernikahan menginjak usia 6 tahun, suaminya oleh perusahaan ditugasi untuk bekerja di pabrik di daerah bogor. Sebagai fasilitas, Wanita yang selalu berpakaian rapat

tertutup dengan jilbab yang lebar ini bersama sang suami diberikan sebuah rumah sederhana di komplek perusahaan. Sebagai seorang istri yang taat, Hajar menurutinya pindah ke tempat itu. Komplek tempat tinggal Hajar ternyata masih kosong, bahkan di blok tempatnya tinggal, baru ada rumah Hajar dan sang suami dan sebuah rumah lagi yang dihuni, itu pun cukup jauh letaknya dari rumah mereka.

Karena rumah Hajar dan sang suami masih sangat asli,mereka belum memiliki dapur, sehingga jika Hajar mau memasak, harus Wanita berjilbab ini memasak di halaman belakang yang terbuka, ciri khas rumah sederhana. Akhirnya suami memutuskan untuk membangun dapur dan ruang makan di sisa tanah yang tersisa, kebetulan ada seorang tukang bangunan yang menawarkan jasanya. Karena mereka tidak merasa memiliki barang berharga, Hajar dan sang suami mempercayai mereka mengerjakan dapur tersebut tanpa harus di tunggui, suami tetap berangkat ke kantor sedangkan Hajar tetap kuliah.

Sampai suatu hari, Hajar sedang libur dan suami Hajar tetap ke kantor. Pagi itu setelah mengantar Bang Rudi sampai ke depan gerbang, Wanita berjilbab lebar dan berkulit putih ini pun masuk ke rumah. Sebenarnya perasaan Hajar sedikit tidak enak di rumah sendirian karena lingkungan mereka yang sepi. Sampai ketika beberapa saat kemudian Pak Bokir, sang tukang bangunan dan dua orang temannya datang untuk meneruskan kerjanya. Dia tampak cukup terkejut melihat Hajar ada di rumah, karena Hajar tidak bilang sebelumnya bahwa Hajar libur.

“Eh, kok Mbak Hajar nggak berangkat kuliah..?” “Iya nih Pak Bokir, lagi libur..” jawab Hajar sambil membukakan pintu rumah. Saat itu Hajar mengenakan jubah terusan berwarna hijau dan jilbab putih. Tapi jubah dan jilbab itu tidak mampu menyembunyikan kecantkan wajahnya, dan kesintalan tubuh serta kemontokan payudaranya yang terbayang dari tonjolan samar di dadanya dan lekukan samar di pinggulnya. Pak Bokir dan 2 teman sedikit ternganga saat itu, apalagi siluet dari cahaya di dalam rumah memperlihatkan gambar samar dari tubuh Hajar yang terlihat menembus jubah tipisnya. Mereka bertiga memandang dan sekali menelan ludah melihat pemandangan ini. Hajar yang mulai sadar akan apa yang terjadi segera masuk ke dalam rumah dan agak menjauh dari mereka seraya mempersilakan mereka bertiga masuk. “Kalo gitu saya mau nerusin kerja di belakang Mbak..” katanya setelah agak lama berusaha menelanjangi tubuh wanita alim itu dengan pandangan matanya. Begtu juga kedua orang temannya. “Oh, silahkan..!” kata Hajar agak kikuk. Memang sering wanita berjilbab ini memergoki pak Bokir atau salah satu dari kedua orang temannya memandanginya dengan pandangan lapar. Tapi ia sadar bahwa dia memang cantk, dan percaya bahwa jubah dan jilbabnya pasti akan melindunginya dari jerat nafsu ketiga tukang bangunan itu.

Tidak lama kemudian mereka masuk ke belakang, dan Hajar mengambil sebuah majalah untuk membaca di kamar tidurnya. Namun ketika baru saja Hajar mau menuju tempat tidur, wanita alim yang lugu ini tidak sengaja melihat melalui jendela kamar, Pak Bokir sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian kotor yang biasa dikenakan saat bekerja. Dan alangkah terkejutnya Hajar menyaksikan bagaimana Pak Bokir tidak menggunakan pakaian dalam. Sehingga ibu muda berjilbab yang alim ini dapat melihat dengan jelas otot tubuh Pak Bokiryang bagus dan yang paling penting tongkolnya yang sangat besar jika dibandingkan milik suaminya.

Hajar seketika terkesima sampai tidak sadar kalau Pak Bokir juga memandang nya. “Eh, ada apa Mbak..?” katanya sambil menatap ke arah Hajar yang masih dalam keadaan telanjang dan ibu muda ini melihat tongkol itu mengacung ke atas sehing terlihat lebih besar lagi. Hajar terkejut dan malu sehingga cepat-cepat menutup jendela sambil nafas jadi terengah-engah. Seketika dirinya diliputi perasaan aneh, karena sebagai wanita muslimah yang taat, belum pernah Hajar melihat laki-laki telanjang sebelumnya selain suaminya. bahkan jika sedang berhubungan sex dengan suaminya, sang suami masih menutupi tubuh Mereka dengan selimut, sehingga tidak terlihat seluruhnya tubuh mereka. Hajar mencoba mengalihkan persaannya dengan membaca, tetapi tetap saja tidak dapat hilang. Sebagai seorang yang ingin taat terhadap suami, ia malu untuk mangakui, bahwa sebenarnya tanpa disadari, dia terangsang oleh pemandangan tadi. Akhirnya Hajar putuskan untuk mandi dengan air dingin untuk menyegarkan badan dan pikirannya. Cepat-cepat Hajar masuk ke kamar mandi dan mandi. Pada saat mandi kembali Hajar teringat pemandangan yang tadi ia lihat. Mengingat tongkol pak Bokir yang besar tadi, birahinya meninggi. Ia secara tak sadar melamun, membayangkan bagaimana jika tongkol pak Bokir yang besar tadi menyodok-nyodok memiawnya. Dibawah guyuran air shower, ia terus membayangkan angan yang mengundang birahi tadi, sampai tanpa sadar ibu muda yang alim ini mulai meraba-raba payudaranya sendiri dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya menggosok-gosok memiawnya, lalu memasukkan dua jari lentiknya ke dalam memiawnya.

Desahan seperti kesakitan dan kenikmatan mulai terdengar dari bibirnya yang tipis dan menggairahkan. Tapi ditengah-tengah masturbasinya, tiba-tiba wanita alim ini sadar dan merasa malu pada dirinya sendiri. Ia merasa sudah mengkhianati suaminya. Ia segera menghentikan masturbasinya, meskipun sebenarnya dia sudah sangat terangsang. Dalam keadaan telanjang bulat di bawah guyuran shower, ia kembali menyesali perbuatannya, walaupun deru birahi masih terus saja menderanya. Segera ia mengambil pisau cukur. Suaminya sangat menyukai kalau memiaw Hajar bersih, dan wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar ini sangat menginginkan seks malam ini.

Hajar segera melumuri memiawnya dengan shafing cream, agar tidak terasa sakit. Saat ia melumuri shaving cream ke memiawnya, kenikmatan itu datang lagi. Tanpa sadar, selama mencukur rambut di memiawnya, tangan kiri Hajar kembali meremas-remas payudaranya sendiri. Sementara tangan kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan-pelan sampai habis.Setelah selesai mencukur bulu kemaluannya sampai habis, dengan mata yang mulai terpejam menahan kenikmatan, Hajar mulai memasukkan gagang pisau cukur itu ke dalam memiawnya dan menggerak-gerakkann ya keluar masuk perlahan-lahan. memiaw Hajar terasa panas dan nikmat saat wanita alim ini menyentuhnya. Angannya masih terpaku pada tongkol besar milik pak Bokir yan tadi dilihatnya, yang sekarang sedang ia bayangkan menyodok-nyodok memiawnya. akhirnya lima menit kemudian tubuh putihnya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung memperlihatkan kedua payudaranya yang putih bersih mengacung tegak dengan puting susu yang mencuat keluar, menandakan bahwa wanita alim ini sudah sangat terangsang. Hajar mengeluarkan erangan yang tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok memiawnya, dan tangan kirinya menjepit puting susunya sendiri. Akhirnya Hajar mengalami orgasme yang luar biasa. Tubuh Hajar kaku merasakan kenikmatan luar biasa yang menjalar di seluruh tubuhnya, dan cairan memiaw wanita berjilbab yang berkulit putih ini mengalir keluar dengan derasnya. Hajar tidak dapat menutupi kenikmatan yangdirasakannya saat itu, sehingga wanita lugu ini pun mengeluarkan suara mendesah yang keras. Bahkan dia lupa bahwa kamar mandinya bersebelahan dengan tempat yang akan dijadikan dapurm dimana sekarang sedang bekerja pak Bokir bersama 2 temannya, sehigga memungkinkan mereka mendengarnya.
Belum pernah sebelumnya Hajar mengalami orgasme sehebat itu saat ia bermain cinta bersama suaminya. Ternyata Hajar memang terangsang berat melihat tongkol besar pak Bokir. Setelah mengalami orgasme, Hajar jatuh terduduk di lantai kamar mandi, terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi dan rasa bersalah kembali datang. Kedua kakinya tertekuk dan mengangkang lebar memperlihatkan memiawnya yang basah kuyub dilumuri cairan memiawnya, sudah licin mengkilat tanpa ada bulu kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur. Tubuh yang putih dan montok dan biasanya tertutup jilbab ini masih sejenak mengajang, menikmati sisa-sisa gelombang orgasmenya. Hajar menyesal karena melakukan masturbasi, dan juga malu karena wanita berjilbab yang berkulit putih ini justru masturbasi dengan membayangkan orang lain, dan bukan suaminya. Namun Hajar juga tidak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yang baru saja dirasakannya. Setelah kekuatannya telah terhimpun, Hajar baru sadar Hajar tidak membawa handuk karena tadi terburu-buru, sedangkan jubah dan jilbab yang Hajar kenakan sudah ia basahi dan penuh sabun karena telah ia rendam. Hajar bingung, namun akhirnya wanita alim yang lugu ini memutuskan untuk berlari saja ke kamar tidur, toh jaraknya dekat dan para tukang bangunan ada di halaman belakang dan pintunya tertutup. Hajar yakin mereka tidak akan melihat, dan Hajar pun mulai berlari ke arah kamar Hajar yang pintunya terbuka.

Namun baru Hajar akan masuk ke kamar, tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini menabrak sesuatu hingga terjatuh. Dan alangkah terkejutnya, ternyata yang Hajar tabrak itu adalah Pak Bokir. “Maaf Mbak.., tadi saya cari Mbak Hajar tapi Mbak Hajar nggak ada di kamar. Baru saya mau keluar, eh mbak Hajar nabrak saya..” katanya dengan santai karena belum kalau Hajar sedang telanjang bulat. Saat dia sudah menyadarinya, langsung saja matanya melotot dan di bibirnya muncul senyuman liar. Tapi Hajar saat itu tidak melihatnya.

Perlu diketahui, Hajar tidak pernah lupa merawat tubuhnya walaupun selalu memakai jubah yang rapat dan jilbab lebar. Dengan rambut yang terpotong rapih seleher, Ia mempunyai kulit yang sangat putih mulus dan terawat. walau tidak terlalu tinggi (162 cm), namun tubuh Hajar sangat proposional dengan dua buah payudara berukuran 34C yang sedikit kebesaran dibandingkan ukuran tubuhnya. Kulit payudaranyapun tidak kalah putih mulus sampai2 urat-urat kebiruan terlihat di payudaranya. Apalagi itu ditunjang dengan wajahnya yang putih bersih dan cantik. Hajar begitu malu berusaha bangkit sambil mentupi dada dan bagian bawah nya. wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar ini sangat shock, karena selama ini dia tidak pernah memperlihatkan bagian tubuhnya yang tidak tertutup jilbab dan jubah kecuali pada suaminya. Tapi sekarang, pak Bokir justru bisa menikmati setiap jengkal tubuh putih mulusnya yang tanpa sehelai benangpun. ia segera berdiri dan berusaha berlari, namun Pak Bokir segera menangkap kedua tangan Hajar dan berkata, “Nggak usah malu Mbak.., tadi Mbak juga udah ngeliat punya saya, saya nggak malu kok..” “Jangan Pak..!” kata wanita alim ini, namun pak Bokir menyeringai dan segera kedua tangannya yang sudah dituntun nafsu birahi secepat kilat maju.

Tangan kanannya dengan buasnya telah meremas-remas kedua payudara Hajar dan memelintir – pelintir dua buah putingnya yang berwarna kemerahan bergantian. wanita alim yang lugu dan berkulit putih ini mulai menggelinjang tanpa mampu menahannya. Tangan kiri pak Bokir meremas memiaw Hajar dan dua jarinya langsung masuk jauh ke dalam memiaw wanita alim yang lugu ini. wanita alim ini terkejut dan mengalami sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Bahkan suaminya belum pernah menyentuhnya seperti itu. Rasa malu, marah, namun juga terangsang yang bercampur menjadi satu menimbulkan sensasi yang aneh dalam tubuh wanita yang selalu menjaga tubuhnya itu. Ternyata Pak Bokir sangatlah ahli dalam merangsang seorang wanita, terlebih lagi Hajar tidak pernah menerima rangsangan seperti itu sebelumnya. Biasanya dia dan suaminya hanya “langsung tancap” tanpa banyak pemanasan, sehingga wanita ini seringkali tidak mencapai orgasme yang maksimal.

Hajar tersentak saat merasakan ada sesuatu masuk memiawnya. Wanita yang selalu mengenakan jilbab ini ingin berteriak, tetapi tiba-tiba, dangan terus menyeringai jahat, pak Bokir mengocok-kocokkan dan memutar-mutarkan jarinya didalam memiaw Hajar, yang membuat wanita ini merasa langsung kehilangan tenaga. Hajar mulai kehilangan kendali tubuhnya. wanita yang biasanya selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar ini mulai menggelinjang. Ia memejamkan matanya sambil menggigit bibir indahnya kuat-kuat. wanita alim yang berkulit putih ini tidak ingin suara desahannya keluar, karena selain karena menjaga martabatnya, itu juga akan membuat pak Bokir tahu kalau dia juga menikmatinya. Namun akhirnya, “ehhhmmhh…eehhhmmmmh hh……” Hajar tak mampu menahannya. Mulutnya terbuka dan mulai merintih-rintih keenakan. Jari-jari pak Bokir mengaduk-aduk seluruh bagian yang sensitif di dalam memiaw Hajar tanpa ada yang tersisa satu milipun. Hanya rasa nikmat yang menyelubungi seluruh perasaannya. Keringat mulai membanjiri tubuh telanjang wanita alim lugu yang putih mulus itu dan tanpa sadar, tangan yang semula berusaha untuk menjauhkan tangan binal pak Bokir justru naik ke pundak pak Bokir, memegang pundak itu erat, seolah tidak ingin melepaskan kenikmatan yang sedang Hajar rasakan. wanita berjilbab yang berkulit putih ini terus mengerang-erang penuh kenikmatan. Ia sudah tidak bisa mengendalikan tubuhnya, dan hanyut dalam kenikmatan yang pak Bokir berikan.

Sekitar sepuluh detik pak Bokir memperlakukannya seperti itu. Hajar dengan tenaga terakhirnya berusaha berontak, dan berhasil memutarkan tubuhnya membelakangi pak Bokir. Namun itu justru memudahkan p[ak Bokir. Setelah mampu memeluk Hajar dari belakang, kembali dia meremas-remas payudara gadis berjilbab yang tidak tertutupi apapun, sementara tangan kirinya kembali mengocok-kocokkan jarinya ke memiaw Ibu muda berjilbab lebar ini dengan kecepatan yang terus meningkat. Seluruh kekuatan wanita alim ini hilang sudah, terganti dengan kenikmatan yang tak seharusnya ia nikmati. Hajar terus mengerang-erang menahan nikmat. Air matanya meleleh di pipinya yang putih. Airmata penyesalan karena ia tidak mampu menahan kenikmatan yang diberikan oleh dua jari pak Bokir, dan air mata malu, mengingat statusnya sebagai seorang wanita muslimah yang taat. Akhirnya dengan diringidesahan panjang, badan Hajar mengejang,tersentak-sentak dan bergetar dengan hebat. keduakakinya yang putih mulus dirapatkan erat sekali menjepit tangan pak Bokir seolah tidak ingin melepaskan setetespun kenikmatan. Kenikmatan yang lebih dahsyat daripada yang baru saja Hajar rasakan bersama pisau cukur, di dalam kamar mandi. Menyemprot keluar lagilah cairan kental putih yang menetes dengan derasnya dari dalam lubang memiawnya membasahi paha putih wanita alim yang lugu ini, dan terus mengalir deras sampai memercik di lantai ruang tengah itu. Untuk beberapa saat, Hajar terus saja mengejang menikmati orgasme dahsyatnya di pelukan pak Bokir. Setelah kesadarannya pulih, dengan lunglai Hajar terhuyung, dan bersandar ke kursi di dekatnya. Pak Bokir, masih menyeringai, menjilati jarinya yang basah kuyub tersiram cairan memiaw milik Hajar.

Untuk beberapa saat, Hajar merasa tubuhnya tak bisa bergerak lagi. Namun tiba-tiba, ia menyadari bahwa pak Bokir sudah melepas celananya, mulai mendekatinya. Dengan rasa ketakutan, Hajar segera menghindarinya dan berlari masuk kamar. Sampai di kamar, ia segera menguncinya dan menjatuhkan diri ke kasur, menangis sejadi-jadinya. Dia menangis karena malu terhadap dirinya sendiri dan suaminya, karena marah terhadap pak Bokir, dan terlebih lagi marah terhadap dirinya, yang tidak bisa mengendalikan diri dan malah menikmati perlakuan pak Bokir. Ia menangis sejadi-jadinya.

Sekitar satu jam, setelah tangisnya agak mereda, segera ia memakai baju jubah hijau terusan dan jilbab putih yang lebar, yang tersampir di pintu kamarnya. Ia tidak mengenakan celana dalam dan BH, karena celana dalam dan Bhnya semua diletakkan di almari di kamar belakang, yang tidak mungkin diambilnya tanpa membuka pintu kamar tidur. Segera ia menjatuhkan diri ke kasur lagi, dan kembali menangis. Ia bersumpah akan melaporkan tindakan pak Bokir tadi ke suaminya, sampai akhirnya dia tertidur.

Tiba-tiba, Hajar yang tidur terlentang bangun karena merasa ada seseorang yang meremas-remas memiawnya dari luar jubahnya. Saat wanita berjilbab yang berkulit putih ini membuka mata, ia kembali melihat pak Bokir yang menyeringai sambil terus menggerayangi memiawnya. Ternyata pak Bokir berhasil menemukan kunci cadangan yang berada di dalam lemari pakaian di kamar belakang. “wah, ternyata mbak Hajar tambah cantik kalo pake jubah ama jilbab gini. Bapak jadi kepingin mbak…” kata pak Bokir. Hajar yang ketakutan segera menepis tangan pak Bokir dan berusaha menjauhinya. Tapi terlambat. Pak Bokir berhasil menangkap tangannya dan segera menarik Hajar kedalampelukannya. “jangan, pak…!!” pinta Hajar memelas. Air mata kembali mengalir, tapi pak Bokir tidak mau tahu. Ia segera mengulum dan menghisap mulut Hajar yang indah. lidahnya dengan paksa dimasukkan ke dalam mulut Hajar dan mempermainkan lidah wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar ini, sambil tangan kirinya yang tidak digunakan untuk memeluk Hajar turun ke memiaw Hajar, dan kembali meremas – remasnya dari luar jubah. Hajar meronta berusaha melepaskan diri, namun karena tenaganya kalah jauh dibanding tukang bangunan itu, dan rangsangan demi rangsangan pak Bokir yang dialami lidah dan memiawnya, rontaan Hajar semakin melemah. bahKan akhirnya lidahnya mulai menyambut lidah pak Bokir yang bermain di rongga mulutnya. Suara desahan dan decakan menggema di kamar tidur muslimah berjilbab itu. Air matanya kembali mengalir. memiawnya kembali basah, sangat basahnya sampai-sampai membasahi jubahnya. air liur Hajar mengalir membasahi bibir, pipi, dan jilbab putih lebarnya. Pak Bokir menjilat dan menghisap air liur wanita alim itu dan meneguknya dengan nikmat.

Setelah yakin bahwa Hajar sudah ada di genggaman tangannya, pak Bokir langsung membopong Hajar dan membawanya ke arah halaman belakang menuju dua orang teman pak Bokir.

Hajar berusaha memberontak dan berteriak, tapi Pak Bokir dengan santainya malah berkata, “Tenang aja Mbak.., di sini sepi. Suara teriakan Mbak nggak bakal ada yang denger..” Melihat Hajar, kedua teman Pak Bokir segera bersorak kegirangan. “wah, akhirnya kita bisa ngerasa’in mbak ini yah!!” kata seorang. “iya!! Selama ini kita cuman bisa ngebayangin kayak apa rasanya memiaw cewek berjilbab, khan?” kata seorang lagi, langsung disambut dengan gelak tawa mereka. wanita alim yang lugu itu hanya bisa menangis ketakutan. “jangaaaaan, paaaaak…..” katanya mengharap belas kasihan. Tapi para tukang-tukang itu tidak menghiraukannya. Tiba-tiba…, “Wah, bagus betul ni tetek..” kata yang satu sambil membetot dan meremas payudara Hajar sekeras-kerasnya dari luar jubahnya. “Tolong jangan perkosa saya, saya nggak bakalan lapor siapa-siapa. ..” kata Hajar. “Tenang aja deh kamu nikmati aja…” kata teman Pak Bokir yang badannya sedikit gendut sambil tangannya meraba memiaw Hajar dari luar jubahnya, sedang Pak Bokir masih memegang kedua tangan Hajar dengan kencang. “benar, mbak. Kamu nikmati aja, kayak tadi pas sama jari saya. Biar kami nggak perlu nyakitin mbak.” Katanya mengancam.

Tidak berapa lama kemudian Hajar melihat ketiganya bergantian mulai melepas pakaian mereka. Hajar hanyaterduduk sembari melihat tubuh-tubuh mereka yang mengkilat karena keringat dan tongkol mereka yang besar mengacung karena nafsunya. Batin Hajar kembali berdesir melihat tongkol-tongkol besar itu. wanita yang selalu mengenakan jilbab itu bergidik membayangkan memiawnya akan disodok-sodok oleh tongkol-tongkol besar itu. Air matanya mengalir semakin deras, tapi dua kali orgasme, dan ketakutan yang teramat sangat membuat dia merasa tak punya kekuatan sama sekali. Dengan cepat mereka membaringkan tubuh Hajar yang sudah lemas di atas pasir. Kemudian Pak Bokir menyingkapkan jubah yang dipakai Hajar sampai keatas perut, lalu mulai menjilati memiaw Hajar. “Wah.., memiaw cewek berjilbab wangi loh..” katanya.

Hajar merasakan lidah pak Bokir berusaha menyusupkedalam memiawnya yang sudah basah. Wanita berjilbab lebar itu tersentak dan segera berontak, namun kedua teman Pak Bokir segera memegangi kedua tangan dan kaki Hajar. Yang botak memegang kaki, sedangkan yang gendut memegang kedua tangan Hajar sambil menghisap dan mengulum puting susu Hajar dari luar jubahnya. Begitu bernafsunya dia, sampai-sampai jubah wanita alim yang lugu itu basah kuyub karena air liurnya.

Tidak berapa lama kemudian Pak Bokir membentangkan kaki Hajar yang putih lebar-lebar dan mulai mengarahkan tongkolnya yang besar ke lubang memiaw wanita berjilbab yang berkulit putih itu. “eeehhhmmmm…. !!” Hajar tersentak saat ia merasa benda yang besar itu mulai memasuki liang memiawnya. Dan ternyata, sama seperti yang Hajar bayangkan sebelumnya, rasanya benar-benar sangat nikmat. Benar-benar berbeda dengan suami Hajar. Namun karena malu, Hajar terus berontak sampai Pak Bokir mulai mengoyangkan tongkolnya dengan gerakan yang kasar, tapi entah kenapa Hajar justru merasa kenikmatan yang luar biasa, sehingga tanpa sadar wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar itu berhenti berontak dan mulai mengikuti irama goyangnya. “hhhmm…..aahhmmm……hhhhmm….” terdengar rintihan dan desahan tertahan dari mulut Hajar yang terttutup rapat. Hajar berusaha menutup rapat mulutnya, agar desahan-desahan kenikmatan itu tidak keluar, namun yang terdengar justru desahan itu semakin terdengar seksi, dan membangkitkan nafsu biadab para tukang bangunan itu.

Mendengar desahan Hajar yang seksi, kedua teman Pak Bokir tertawa dan mengendurkan pegangannya. Mendengar tawa mereka, Hajar sadar namun mau memberontak lagi Hajar merasa tanggung, sehingga yang terjadi adalah wanita alim itu terlihat seperti sedang berpura-pura mau berontak namun walau dilepaskan Hajar tetap tidak berusaha melepaskan diri dari Pak Bokir.

Tidak lama kemudian Pak Bokir membalikkan tubuh Hajar yang masih memakai jubah dan jilbab lengkap dalam posisi doggie tanpa melepaskan miliknya dari memiaw Hajar. “aaahhhmmm….” Putaran badan itu membuat Hajar merasa tongkol pak Bokir mengaduk liang memiawnya. Melihat itu, tanpa dikomando si gendut langsung memasukkan tongkolnya ke mulut Hajar. Hajar berusaha berontak, namun si gendut mencengkeram kepala Hajar yang mesih terbungkus jilbab dengan keras, sehingga Hajar menurutinya. Ia dipaksa mengulum dan menjilati penisnya seolah-olah seperti permen lolipop. Hajar benar-benar mengalami sensasi yang luar biasa, sehingga beberapa saat kemudian Hajar mengalami orgasme yang luar biasa yang belum pernah Hajar alami sebelumnya. Tubuh wanita alim yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar itu mengejang, tersentak-sentak disertai desahan panjang selama hampir satu menit, lalu kemudian menjadi lemas dan jatuh tertelungkup. Namun tampaknya Pak Bokir belum selesai, sehingga cengkeramannya pada pinggul Hajar semakin kuat, sampai-sampai kulit Hajar berdarah karena tergores kuku Pak Bokir yang Hitam. genjotannya juga semakin dipercepat sampai kemudian dia mencapai kelimaks dan memuntahkan spermanya ke dalam rahim Hajar. Saking banyaknya, sampai-sampai sperma pak Bokir meluber keluar, bersama cairan memiaw ibu muda berjilbab yang alim itu, mengalir turun membasahi jubahnya.

Begitu Pak Bokir mencabutnya, Hajar kembali mendesah saat si botak langsung memasukkan tongkolnya ke dalam memiaw Hajar tanpa memberi waktu untuk istirahat. Sambil terus menyodok memiaw Hajar dalam posisi anjing, jari si botak menyusup ke dalam jubah Hajar, mempreteli kancing jubah itu sampai perut, dan meremasi payudara wanita alim yang lugu itu yang sudah terlihat bergantung bergoyang-goyang mengikuti irama sodokan si botak. Tidak lama kemudian si gendut mencapai kelimaks, dia menekan tongkolnya ke dalam mulut Hajar dan tanpa aba- aba, langsung menembakkan spermanya ke dalam mulut wanita berjilbab yang berkulit putih itu. Banyak sekali spermanya yang Hajar rasakan di mulutnya, namun ketika Hajar hendak membuang sperma itu, Pak Bokir yang terlihat sedang duduk beristirahat berkata. “Jangan dibuang dulu, cepet kamu kumur-kumur mani itu yang lama… pasti nikmat… ha.. ha.. ha..” Dan seperti seekor kerbau yang bodoh, Hajar menurutinya berkumur dengan sperma itu. Sungguh erotis sekali, melihat seorang muslimah yang masih memakai jubah dan jilbab, berkumur menggunakan sperma seorang laki-laki yang bukan suaminya, sementara ekspresinya tegang menahan kenikmatan dari sodokan demi sodokan yang ia terima dari belakang.

Sementara si botak terus menyodok-nyodok tongkolnya didalam memiaw Hajar, Pak Bokir masuk ke dalam rumah Hajar dan keluar kembali dengan membawa sebuah terong besar yang dibeli Hajar tadi pagi untuk dimasak, serta sebuah kalung mutiara imitasi milik wanita alim itu. Tidak berapa lama kemudian si botak mencapai kelimaks dan Hajar pun terjatuh lemas di atas pasir tersebut, dengan memiaw yang berlepotan sperma, yang mengalir turun membasahi pasir dibawahnya. Melihat temannya sudah selesai, Pak Bokir menghampiri Hajar sambil memaksa Ibu muda berjilbab lebar itu kembali ke posisi merangkak.

“Sambil menunggu tenaga kita kembali pulih, mari kita lihat hiburan dari mbak Hajar ini..” katanya sambil memasukkan terong ungu yang sangat besar itu ke dalam memiaw Hajar. Tentu saja ibu muda berjilbab yang alim itu terkejut dan berusaha memberontak, tetapi kedua temannya segera memegangi Hajar. Dan tidak lama kemudian, “Bless..!” terong itu masuk 3/4-nya ke dalam memiaw Hajar. Rasa sakitnya benar-benar luar biasa, sehingga wanita alim itu menggoyang-goyangka n pantatnya ke kiri dan kanan.

“Lihat anjing ini.. ekornya aneh.. ha… ha… ha…”kata si botak. “Sekarang kamu merangkak keliling halaman belakang ini, ayo cepat..!” kata si gendut. Dengan perlahan Hajar merangkak, dan ternyata rasanya benar-benar nikmat. Desahan demi desahanpun keluar dari mulut wanita berjilbab itu, bersamaan dengan gerakan terong yang terasa mengaduk-aduk memiawnya.

Karena rasa geli-geli nikmat itu, sedikit-sedikit Hajar berhenti, tetapi setiap Hajar berhenti dengan segera mereka mencambuk pantat wanita alim yang lugu itu. Tidak berapa lama wanita berjilbab yang berkulit putih itu mencapai klimaks, dan dari memiawnya kembali menyembur keluar cairan putih. melihat itu mereka tertawa. Pak Bokir kemudian menghampiri Hajar, lalu mulai memasukkan kalung mutiara imitasi yang sebesar kelereng tadi satu persatu ke dalam lubang anus Wanita berjilbab lebar itu. Hajar kembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, “Tahan dikit ya.., nanti enak kok..!”

Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata. “Sekarang mbak maju pelan-pelan yaa..” Dan ketika Hajar bergerak, kembali kalung itu tercabut pelan-pelan dari anus Hajar sampai habis, dan kembali pula wanita alim yang lugu itu mendesah dan mengerang, menikmati sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya itu. Begitulah mereka mempermainkan Hajar sampai kemudian mereka siap memperkosa wanita alim itu lagi berulang-ulang sampai sore hari, dan anehnya setiap mereka klimaks, Hajar pun turut orgasme dengan arti Hajar menikmati diperkosa.

Dan malam harinya ketika suami Hajar pulang, wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab

yang lebar itu sama sekali tidak melaporkan kejadian

Cerita Sex : Tubuh Montok Rahma

Rahma baru saja masuk ke tempat kosnya ketika terdengar pintu diketuk dari luar. Ketika Rahma membuka pintu, seorang lelaki berusia 30 an berdiri di luar. Rahma merasa dia pernah kenal lelaki itu. ”Assalamu alaikum, mbak Rahma ya?,” sapa lelaki asing itu. ”Ya benar, bapak siapa ya?,” Rahma balik bertanya. ”Kenalkan, saya Farid Ismanto,” lelaki itu memperkenalkan diri.

”Ada perlu dengan saya?,” tanya Rahma lagi. ”Ya,” katanya Frid. ”Apa mbak merasa kehilangan KTP dan kartu mahasiswa dan juga HP?. Tanya Farid lagi. Rahma tentu ingat tentang pelecehan terhadap dirinya dan juga peristiwa kecopetan itu.

Memang pelaku pelecehan dan pencopetan itu Farid juga orangnya. Dia berada di belakang Rahma pada waktu itu dan menggesek-gesekkan kontolnya di memek Rahma. Sesudah melakukan pelecehan, dia mencopet dompet dan HP Rahma. Jadi dia bisa tahu di mana alamat kos Rahma dan sekarang datang ke tempat kos akhwat asal Ngawi ini.

”Ya, mbak, saya tinggal di Solo ini juga. Dekat Ngruki,” Farid memperkenalkan diri lebih lanjut. “Oh masuk dulu pak, eh mas….” Kata Rahma dengan ramah. Rahma gembira karena KTP dan kartu mahasiswanya sudah kembali. Padahal Farid ingin menggarap Rahma lebih dalam lagi. Farid tidak puas hanya sekedar melecehakan di KRL itu. Dia ingin menikmati tubuh akhwat cantik yang padat, montok dan sintal itu. Dan yang jelas Rahma pasti masih perawan. Farid sendiri sudah punya istri dan tiga anak. Istri Farid adalah aktivis partai juga, sedang Farid sendiri bukan aktivis, Cuma simpatisan saja. Dia sering terdorong untuk menikmati akhwat-akhwat cantik yang setiap hari dia temui ketika bertamu ke istrinya. Beruntung Farid mendapat durian runtuh seperti Rahma, akhwat yang mirip wajahnya dengan Ratih Sanggarwati ini.

Sesudah dipersilakan masuk, Farid duduk di kursi tamu kos-kosan itu. ”Saya buatkan minum dulu ya mas,” kata Rahma. ”Terserah,” kata Farid. Rahma lalu masuk ke ruangan dalam. Faris memperhatikan langkah Rahma yang membuat dia bergairah itu. Akhwat cantik ini memakai jubah dan jilabab putih panjang. Walaupun tertutup jubah dan jilbab panjangnya, namun bentuk tubuh Rahma yang padat dan montok itu tidak dapat disembunyikan.

Farid mendadak menyeringai melihat Rahma dan diam-diam dia mengikuti Rahma ke ruangan dalam lalu menghampiri Rahma dari belakang lantas kedua tangan Farid ini memeluk Rahma dari belakang.

“Lagi ngapain mbak?” tegurnya di dekat telinga Rahma yang masih tertutup jilbab.

‘Aww!!”pekik Rahma kaget dengan tubuh terlonjak kaget. Secara refleks akhwat Partai ini menghentikan aktivitas masturbasinya dan segera membenahi jubahnya yang tersingkap lebar hingga ke pinggang. Rupanya Rahma melihat di HP nya yang dikembalikan Farid ada dirinya ketika terangsang di KRL. Sehingga dia masturbasi di ruang dalam itu. Wajah cantik akhwat Partai ini merah padam dan beberapa saat dia hanya terpaku oleh rasa kaget luar biasa dipeluk oleh Farid dari belakang.

“Nggak papa kok mbak….aku nggak akan lapor sama yang lain atau mbak Nabila kok….aku paham kok..aku juga suka dengan gambar-gambar yang mbak punya ini…aku sudah copy di komputerku di rumah jadi tinggal saya sebar saja kalau mbak mau…..ayo terusin lagi”desis Farid di dekat telinganya yang membuat Rahma merinding.



Rahma masih terdiam ketika tanpa diduganya tangan Farid yang memeluknya tiba-tiba meremas kedua buah dadanya membuat Rahma terkejut luar biasa..

” Mbak Rahma terangsang yah….buah dada mbak masih kenceng gini”

“Eh…Mas Farid…apa-apaan ini?!”protes Rahma pelan sambil berusaha menepis tangan Farid.

“Jangan protes mbak…aku tahu mbak Rahma terangasang berat waktu di KRL itu….aku janji nggak akan meninggalkan mbak Rahma…tenang aja nasib mbak Rahma nanti akan jadi istri kedua saya kok”

Rahma terdiam dan dirinya merasa aneh dengan tingkah Farid yang tidak diduganya ini. Akhwat Partai ini merasa merinding ketika tangan Farid yang memeluknya kembali meremas-remas buah dadanya dan Rahma mulai merasakan nafas Farid tersengal memburu mengenai jilbabnya seperti tengah dilanda birahi.

“Mbak Rahma masih birahi kan.?….ayolah nikmati saja” desis Farid dengan suara gemetar sementara kedua tangannya terus meremas-remas buah dada montok dan kencang di dada Rahma yang masih tertutup jilbab putih yang lebar.

“Mas Farid jangan!”desis Rahma dengan tegang ketika tangan Farid kini menyusup ke balik jilbab putih lebar yang dipakainya.

“Sudahlah mbak…adegan punya mbak Rahma di KRL itu masih di tanganku…aku janji nggak akan cerita ke siapa-siapa!”desis Farid dalam.

Rahma yang tidak mau kejadian di KRL disebarkan ditambah dengan gelegak birahi yang masih menguasainya, akhirnya pasrah ketika tangan Farid membuka kancing jubahnya di balik jilbab lebar yang dipakainya. Beberapa saat kemudian tangan Farid segera menyusup meremas buah dada milik Rahma yang montok dan kencang tersebut membuat Rahma merasa sebuah sensasi yang aneh dan membuatnya bingung.

“Mmm..montok dan kenyal…aku sudah lama merindukan bisa beginian dengan mbak Rahma. Mbak Rahma cantik, mirip Ratih Sanggarwati, sintal selama ini selalu membuatku bergairah”

Mata Rahma membelalak lebar mendengar ucapan Farid, akhwat aktivis Partai ini tidak menyangka bahwa pria berperawakan atletis ini menyukai banyak wanita. Padahal Farid ini sudah punya istri dan tiga anak. Belum hilang keterkejutannya Rahma merasakan tangan Faris kemudian tidak hanya sekedar meremas-remas buah dada miliknya, namun juga memilin puting susu yang tegang tersebut membuat tubuh akhwat Partai yang cantik ini menggeliat dan desahnya tak mampu ditahannya meloncat dari mulutnya.

“Ahhhh…Farid..jangaaan!”desah Rahma spontan.

Seumur hidupnya baru pertamakali ini puting susunya dipilin sedemikian rupa yang sangat membangkitkan nafsu birahinya. Namun di satu sisi dia merasa merinding karena yang memilin puting susunya dengan lihainya adalah seorang simpatisan partainya sendiri.

“Kita ke kamar aja mbak..”bisik GFarid begitu mesra kepada Rahma..

Entah kenapa Rahma terlihat pasrah ketika Farid menariknya ke dalam kamar kos-kosan itu.. Fasilitas dalam kamar tersebut sangat sederhana, sekedar sebuah pembaringan lengkap dengan bantal guling serta satu set meja dan kursi.

Dalam kamar tersebut, Farid tidak serta merta merebahkan Rahma di pembaringan namun akhwat Partai yang cantik mirip Ratih Sanggarwati itu disandarkan di dinding kamar. Tubuh Farid memang lebih tinggi dan lebih besar di bandingkan tubuh Rahma sehingga Farid terpaksa menundukkan wajahnya memandang wajah cantik yang berbalut jilbab putih yang lebar yang kini tengah dipeluknya.

“Mbak Rahma cantik….aku udah lama nungguin yang kayak gini…mbak begitu cantik, tubuh mbak sintal..”ungkap Farids sembari membelai wajah Rahmas sementara akhwat Partai yang cantik ini hanya membelalakkan kedua matanya menatap Farid dengan tatapan yang sulit dimengerti. Deru nafas Farid yang memburu terasa hangat menampar-nampar wajahnya.

Farid kian mendekatkan wajahnya ke wajah Rajma hingga bibirnya menyentuh bibir akhwat Partai yang cantik ini membuat tubuh Rahma kejang. Rahma sempat melengos ketika bibir Farid hendak melumat bibirnya, namun dengan cepat Farid memburunya sehingga sesaat kemudian bibir Rahma yang ranum tersebut dapat dilumatnya dengan penuh nafsu. Tubuh Rahma semakin kejang dan sesaat kemudian akhwat Partai ini menggelinjang ketika lidah Farid menyapu dan membelit lidahnya dengan lihainya. Seumur hidupnya baru kali ini bibirnya dilumat dengan bernafsu oleh pria.

Farid tidak memperdulikan keadaan Rahma karena dia mengetahui kalau akhwat Partai yang cantik ini masih dalam keadaan birahi, ketika tangannya yang kembali menyusup ke balik jilbab menemukan buah dada montok Rahma masih mengeras kencang. Bahkan ketika tangannya menyentuh putting susu akhwat Partai yang cantik ini, Farid masih merasakan puting susu tersebut terasa masih kencang sehingga membuat Farid dengan gemas memilinnya. Tubuh Rahma menggelinjang ketika kembali puting susunya dipilin-pilin Farid sementara bibirnya terus melumat bibir akhwat Partai berwajah cantik ini dengan penuh birahi.

Tanpa melepaskan pagutannya serta dengan tangan masih bermain-main di dada Rahma, Tarid mendorong akhwat Partai yang cantik ini ke arah pembaringan dan merebahkannya di atas pembaringan tersebut. Rahma terengah-engah antara rasa nikmat dan kebingungan yang mencekamnya, sementara tatapan matanya nanar menatap Farid yang berdiri di sisi pembaringan.

“Ayo mbak..kita bermain-main. Aku dah lama pengen ginian sama mbak”ujar Farid sambil duduk di pembaringan.

Kedua tangan Farid terulur ke tubuh Rahma lantas menyusup masuk ke balik jubah panjang yang dipakai akhwat Partai berparas cantik ini. Rahma tersentak dan secara refleks tangannya mencegah tangan Farid namun pria ini hanya tersenyum penuh arti kepadanya. Tatapan dan senyuman Farid itu membuat Rahma memahami bahawa pria ini mempunyai kartu turf yang akan menghancurkan kariernya di Partai. Akhirnya Rahma membiarkan tangan Farid menggerayangi tubuhnya di balik jubah panjang yang dipakainya.

“Tenang mbak…..mbak tidak akan ternodai…keperawanan mbak Rahma tetap akan utuh,” bisik Farid pura-pura baik ketika tangan pria ini telah sampai di selangkangan Rahma.

“.Farid….”desis Rahma tegang ketika dia merasakan jemari Farid menyusup ke balik celana dalam yang dipakainya.Lantas jemari pria asal Ngruki Solo ini menyusuri belahan bibir kemaluan Rahma ke atas dan ketika telah menyentuh kelentit Rahma, jemari Farid seketika memilin bagian tubuh Rahma yang paling sensitif tersebut.

“Ahhhh….”desah Rahma menggelinjang ketika jemari farid memilin dan merangsang kelentitnya dengan luar biasa. Farid tersenyum melihat reaksi Rahma dan reaksi tersebut membuatnya semakin bernafsu merangsang akhwat Partai yang cantik ini.

Farid melepaskan kaus kaki krem yang membungkus kedua kaki Rahma dan diletakkannya di bawah pembaringan. Satu tangan Farid masih mempermainkan kelentit Rahma sementara tangan lainnya mengelus-elus kaki akhwat Partai yang putih mulus itu. Bahkan kemudian Farid membungkuk dan menciumi kaki rahma dari jemarinya yang halus kemerahan terus merayap ke atas sembari menyingkap jubah panjang yang dipakai Rahma.

Rahma menggelinjang dan mendesah di tengah keterombang-ambingannya antara rasa nikmat oleh rangsangan Farid dan nalurinya yang menolak dicabuli oleh pria beristri ini. Farid yang mempunyai kartu truf tentang kejelekan Rahma membuat Rahma tak kuasa melawan keinginan Farid sehingga rasa birahilah yang akhirnya dominan terhadap diri akhwat Partai yang cantik ini walaupun dia menyadari yang merangsangnya adalah seorang pria yang sudah beristri.

Farid pun lalu membuka celananya hingga akhirnya telanjang bulat. Kemaluannya yang berukuran besar telah berdiri tegak mengacung siap menelan mangsa. Gesekan kepala jamur milik laki – laki itu pada memek Rahma menimbulkan sesuatu yang tak pernah dia rasakan, kenikmatan, geli, panas, malu berkumpul menjadi satu, membuat nafasnya menjadi terengah – engah.

Badan Rahma menegang keras saat dirasakan olehnya sebuah benda keras dan tumpul berusaha melesak masuk ke dalam lubang vaginanya.

“Aaakkh..!” Rahma mejerit keras, matanya mendelik, badannya mengejang keras saat Farids dengan kasarnya menghujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang vagina Rahma dan melesakkan secara perlahan ke dalam lubang memek Rahma yang masih kencang dan rapat itu. Keringat pun lalu membasahi jubah dan jilbab lebar yang masih dikenakannya itu. Badannya semakin menegang dan mengejan keras disertai lolongan ketika kemaluan Farid berhasil menembus selaput dara yang menjadi kehormatan para gadis itu.

Setelah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya di dalam lubang vagina Rahma, Farid mulai menggenjotnya, mulai dengan irama perlahan-lahan hingga cepat. Darah segar pun mulai mengalir dari sela-sela kemaluan Rahma yang sedang disusupi kemaluan Farid itu. Dengan irama cepat Farid mulai menggenjot tubuh Rahma, rintihan Rahma pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Farid.

“Ooh.. oh.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan Farids yang semakin bernafsu.

Setelah beberapa menit kemudian badan farid menegang, kedua tangannya semakin erat mencengkram kepala Rahma, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan Farid berejakulasi di rahim Rahma. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar. Rahma hanya dapat pasrah menatap wajah Syam dengan panik dan kembali memejamkan mata di saat Farid bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas tubuh Rahma.

“Gimana rasanya Sayang..? Nikmat kan..?” ujar Farid sambil menyusupkan tangannya di balik jilabab dan membelai-belai rambut Rahma dan kemudian mencopot jilbab yang dipakai akhwat cantik yang mirip Ratih Sanggarwati ini.

Beberapa saat lamanya Farid menikmati kecantikan wajah Rahma yang kini tanpa jilbab itu sambil membelai-belai rambut dan wajah Rahma yang masih merintih-rintih itu, sementara kemaluannya masih tertancap di dalam lubang memek Rahma.

Setengah jam kemudian kembali nafsu Farid naik dan dia kembali menyetubuhi Rahma, kali ini Farid mencopot seluruh pakaian Rahma hingga telanjang bulat. Untuk kedua kalinya dia orgasme di atas tubuh Rahma. Sejak itu, Farid sering mengajak Rahma untuk melayani birahinya. Akhwat cantik ini tak dapat menolak sebab jika menolak dia diancam kalau adegan yang direkam itu akan disebarkan. Karena sering mengentot tanpa pengaman akhirnya jadwal bulanan Rahma tidak datang. Rahma hamil. Rahma memohon Farid untuk menikahinya walaupun harus jadi istri kedua. Tentu saja Farid berbaik hati mau menikahi Rahma sebab dia sudah lama mengincar akhwat cantik asal Ngawi yang berwajah mirip Ratih Sanggar wati ini.

Cerita Sex Dibalik Jilbab Nurjanah dan Aisyah

Namaku adalah Farid, bekerja di perusahaan konsultan IT yang cukup ternama di tanah air. Posisiku sebagai seorang programmer. Menurut teman-temanku, aku adalah orang yang beruntung, karena memiliki seorang istri yang cantik dan seksi. Nurjanah nama istriku. Tinggi istriku 167 cm dan berat yang proporsional. Tapi menurut teman-temanku yang istimewa dari istriku selain wajahnya yang putih dan cantik adalah keseksian bodynya. Temanku yang mata keranjang selalu jelalatan bila melihat istriku terutama melihat buah dadanya yang besar dan montok , pinggul yang besar menggoda dan pantat yang terangkat ke atas, walaupun istriku selalu mengenakan pakaian yang tertutup rapat. Dari istriku aku telah dikaruniai putra yang telah duduk di kelas 2 SD dan seorang putri yang berusia 4 tahun

Koleksi Cerita Erotis Terbaru 2014 | Pada suatu hari aku ditugaskan oleh perusahaan untuk membantu sebuah instansi pemerintah didalam membenahi IT yang terdapat di instansi tersebut. Di instansi tersebut aku bekerja sama dengan salah seorang pegawai yang mendapat tugas sebagai penanggungjawab IT di instansi tersebut.

Nama rekan kerjaku adalah Sugianto dan biasa kupanggil Anto. Usianya 2 tahun dibawahku, telah menikah dan dikaruniai 2 orang putri yang berusia 3 tahun dan SD kelas 1. Istrinya adalah seorang wanita berjilbab lebar. Istri Anto bernama Aisyah. Namun jilbab lebar tersebut tidak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang cantik, anggun dan putih mulus kulit wajahnya. Tubuhnya kecil mungil imut-imut sesuai dengan tipe cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu.

Aisyah

Dalam kerjasama ini , seringkali kami bekerja hingga jauh malam di kantor bahkan tidak jarang kami harus menginap di kantor.

Sering pula kami bekerja di rumahnya hingga menginap ataupun sebaliknya menginap di rumahku.

Karena dimulai dari nol, maka hubungan kerja sama ini terjalin menjadi sangat lama karena membicarakan segala aspek yang berhubungan dengan IT, dimulai dari perencanaan, pemasangan jaringan hingga sistem informasi yang akan dijalankan.

Setelah kerjasama berjalan sekitar 3 bulan, Anto terlihat seperti orang stress dan setelah kutanyakan dia bercerita bahwa dia mendapat tekanan dari atasannya akibat kesalahan perencanaan, sehingga hasilnya melenceng dari target yang ditetapkan dan dia diberi limit waktu 3 bulan untuk segera memperbaiki dan menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakan.

Rupanya, atasan Anto menceritakan kesalahan perencanaan yang dilakukan oleh anakbuahnya kepada atasanku, sehingga akupun mendapat teguran keras dari atasanku sebagai karyawan yang tidak mampu membawa misi perusahaan yang mampu memberi bantuan konsultasi untuk mewujudkan terciptanya sebuah Sistem Informasi pada sebuah klien. Walaupun ini semua terjadi bukan kesalahanku.

Akibat tekanan ini, kami menjadi semakin akrab dan menjadi dua orang sahabat setia yang saling membantu dan berbagi baik didalam suka maupun duka. Kami jadi semakin sering kerja sampai jauh malam baik di kantornya Anto, rumahku ataupun rumahnya.

Pada saat bekerja, kami banyak berhubungan dengan internet untuk mendapatkan referensi ataupun masukkan yang bisa mempercepat proyek ini selesai. Dan biasanya pada saat pikiran sedang buntu, biasanya kami melakukan refreshing dengan cara mengunjungi situs-situs porno dan mendownload gambar-gambar ataupun film-film porno.

Dari gambar-gambar dan film-film yang didownload oleh Anto serta komentar-komentar yang dilontarkan olehnya. Aku tahu bahwa Anto sangat terobsesi dengan wanita dengan buahdada yang besar dan montok. Pantas saja sering aku pergoki dia secara sembunyi-sembunyi sering menatap istriku pada saat kerja di rumahku. Tapi hal ini tidak membuatku cemburu, karena dia tidak pernah secara terang-terangan memandangi istriku apalagi menggodanya, lagi pula dia adalah sahabat baikku saat ini.

Waktu terus berjalan dan batas waktu yang ditentukan semakin dekat sedangkan pekerjaan belum selesai. Hal ini membuat kami bekerja siang malam tiada henti. Hingga akhirnya Anto berkata padaku “Rid… Bagaimana kalau kita berjanji…?”

“Janji bagaimana..?” tanyaku padanya

“Kita berjanji akan melakukan syukuran dengan berlibur bersama dua keluarga menyewa sebuah villa di kawasan puncak beberapa hari untuk menikmati pemandangan alam dan sarana rekreasi yang ada di sekitar sana, sehingga bukan hanya kita yang menjadi sahabat tetapi istri-istri kita dan anak-anak kitapun bisa menjadi akrab dan bersahabat., bagaimana ?” usulnya padaku.

“Ok… Aku sangat setuju…” sahutku bersemangat.

Sejak ada komitment tersebut, semangat kami menjadi bertambah untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan proyek ini, sehingga akhirnya proyek tersebut selesai sebelum deadline yang ditentukan.

Kami rayakan keberhasilan ini dengan acara makan bersama antara keluargaku dan keluarga Anto di rumahku. Suasana diantara kami cepat terjalin dengan hangat dan akrab. Antara istriku dan istri Anto cepat sekali akrab, seolah dalam fikiran mereka sudah tertanam motto sahabat suamiku adalah sahabatku juga, demikian juga dengan anak-anak kami.

Kami berdua mulai menyusun rencana untuk melaksanakan janji yang pernah diucapkan sebelum proyek itu selesai. Setelah menemukan waktu yang tepat akhirnya kami berlibur selama 3 hari dengan menyewa sebuah Villa di kawasan Puncak. Karena waktu yang kami ambil bertepatan dengan liburan sekolah anak-anak maka kawasan Puncak ramai dengan wisatawan dan akhirnya kami hanya dapat menemukan sebuah villa dengan dua kamar tidur yang ada kamar mandinya, satu ruang tamu dan ruang tengah serta dapur.

Keluargaku menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tengah, sedangkan keluarga Anto menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tamu. Antara ruang tengah dan ruang tamu yang berbentuk huruf L dihalangi oleh stesel berukiran indah.

Kami tiba di villa tersebut sekitar jam 11 siang. Setelah istirahat dan beres-beres serta dilanjutkan dengan makan siang, maka sepanjang sisa hari gunakan untuk jalan-jalan menikmati pemandangan alam dan sejuknya udara Puncak. Setelah gelap tiba kami semua berkumpul di ruang tengah sambil menyalakan perapian sambil menciptakan obrolan-obroalan hangat sedangkan anak-anak asyik bermain game play sation yang kami bawa dari rumah.

Setiap moment yang terjadi selalu aku dan Anto abadikan dengan kamera digital yang kami bawa.

”Buat kenang-kenangan yang tak terlupakan tentang persahabatan kita…” katanya sambil tersenyum padaku.

Merk dan type kamera yang kami miliki sama persis, kami membelinya sama-sama pada saat sedang mengerjakan proyek. Sehingga apabila kedua kamera kami disandingkan, baik Aku maupun Anto tidak dapat menentukan milik masing-masing apabila hanya dilihat dari fisiknya saja.

Sekitar jam 9 malam, karena siangnya terlalu banyak aktivitas, maka anak-anak merengek-rengek minta ditemani tidur, maka kami masuk kamar untuk menemani anak kami masing-masing.

Udara dingin puncak, membuat aku dan istriku saling menghangatkan badan dengan cara berpelukkan yang rapat. Dan karena suasana tempat tidur yang asing, maka kami tidak dapat segera tidur. Dan ditambah lagi dengan kondisi kami yang saling berpelukkan erat membuat berahi kami perlahan-lahan bangkit dan akhirnya kami saling cium, saling belai dan saling memberi rangsangan pasangannya masing-masing

Badanku sudah mulai menghangat karena dorongan nafsu yang sudah menguasai diri hal ini ditandai dengan mengerasnya batang penisku dibalik celana panjang yang kukenakan Demikian pula dengan itriku, nafasnya sudah mulai memburu dan dari cd-nya kurasakan sudah mulai basah. Dan pantatnya sudah mulai tidak bisa diam terus bergoyang-goyang tak teratur.

Tapi tak mungkin kami melanjutkan persetubuhan di tempat tidur yang sedang ditiduri oleh dua orang anak kami. Aku berfikir keras untuk menyalurkan berahi yang semakin tak terkendali. Lalu kubisikan pada istriku ”Mah…kita main di ruang tengah aja.. Mudah-mudahan Anto dan istrinya sudah tidur..?”

”Ayo…Pah… Mamah sudah nggak tahan nich….., tapi survey dulu… apakah Mas Anto dan istrinya sudah tidur..” jawab istriku dengan nafas yang ngos-ngosan seperti yang sedang menahan sesuatu.

Akupun keluar kamar, lalu menghampiri ruang tamu dan diam sebentar di depan pintu kamar Anto. Setalah yakin aku tidak mendengar suara orang yang masih terjaga lalu aku kedapur siapa tahu Anto atau istrinya ada di sana. Setelah yakin mereka semua telah tidur, aku kembali ke kamarku dan memberi kode pada istriku bahwa suasana aman dan terkendali.

Lalu istrikupun dengan berjingkat-jingkat meninggalkan kamar menuju ruang tengah dimana aku sudah menunggunya di atas karpet di depan perapian dengan tak sabar dan nafas yang memburu didorong nafsu yang menggebu.

Begitu tiba didekatku, istriku langsung menerkamku dan melumat habis bibirku dengan nafsu yang mengebu-gebu. Lidahnya dengan lincah mengkait-kait dirongga mulutku dan saling bersilat lidah dalam arti yang sebenarnya. Kemesraan ini demikian panas dan menggairahkan bagaikan sepasang pengantin yang mengalami malam pertama..

Aku sendiri heran, mengapa gairahku begitu tinggi saat itu demikian juga istriku. Apakah karena kami berada dalam suasana yang baru ditambah dengan udara dingin daerah puncak yang romantis, sehingga menimbulkan nuansa yang dapat memacu berahi sedemikian tinggi.

Kami saling bergulingan di atas karpet yang tebal disertai dengan erangan dan desahan penuh gairah yang keluar tanpa kami sadari.

”Ooohh Pah..pah … sayang…ohhhh..” desah istriku disela-sela ciumanku di bibir, dan leher disertai dengan remasan-remasan gemas pada buahdadanya yang besar, montok dan kenyal.

Aku mulai membuka kancing baju istriku satu persatu hingga lepas semuanya dan kulepaskan dari tubuhnya dan kancing BH-nyapun sekalian kulepas dan kubuka sehingga buah dada istriku yang sangat kubanggakan ini terpampang indah di depan mataku. Dengan tidak membuang waktu tangan kananku langsung meremas gemas penuh nafsu buah dada indah sebelah kiri milik istriku ini dan terkadang kupelintir puting susunya hingga mebuat istriku melenguh dan mendengus seperti kerbau yang mau disembelih.

”Hhek…hek…sshhh…” lenguh istriku..

Mulutkupun tidak tinggal diam, kusosor seluruh permukaan buahdada indah bagian kanan dan akhirnya bibirku menghisap kuat puting istriku dengan kuat, memilinnya dengan bibirku dan kujilat-jilat sehingga istriku mendapat tambahan kenikmatan yang bertubi-tubi..

”ouhh…Pah…ouhh pah…enak….. terussssss…..” erang istriku.

Lalu dengan ganasnya istriku membalikkan tubuhku sehingga ia berada diatas tubuhku dan dengan terburu-buru dia membuka bajuku dan celana panjangku serta cd-ku sekalian sehingga aku dibuat telanjang bulat oleh istriku sedangkan ia masih mengenakan rok panjang dan cd.

Mulut istriku langsung menciumi seluruh permukaan dada dan perutku juga terkadang ia menghisap dan memilin puting susuku dengan mesra sementara tangan kanannya meremas-remas penisku yang sudah sangat tegang dan keras membuat diriku melayang tinggi ke langit yang tanpa batas…

”Oohh…ouhh…. Mamah…..mamah ouh….nikmat banget….ouhh…” erangku tanpa dapat kutahan keluar dari mulutku.

Berulang-ulang aku melenguh dan mengerang diberi kenikmatan oleh istriku yang kucintai ini… Oohh istriku memang hebat dalam memberikan pelayanan sex yang maksimum terhadap suaminya… diriku terus melayang dan melayang.

Lalu mulut istriku bergeser ke selengkanganku untuk melakukan pekerjaan yang sangat disukainya, yaitu memberikan kenikmatan penuh sensasi pada penisku dengan mulutnya. Dia memang sangat expert dalam hal ini. Permainan mulut dan lidah didalam mengolah penisku selalu membuatku melayang-layang tinggi…

”Ouuhhhh mmamah …sayang…. ouhh yang….” eranganku semakin keras.

Rupanya nafsu istrikupun sudah sangat tinggi…Dia langsung berdiri dengan tergesa-gesak dan membuka rok dan cd-nya sekaligus dan langsung jongkok mengarahkan liang vaginanya yang sudah sangat basah ke arah penisku kemudian dia meraih penisku untuk dimasukkan ke liang kenikmatannya, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk mempermainan vaginanya dengan bibir dan lidahku seperti yang biasa aku lakukan sebelum melakukan persetubuhan yang sesungguhnya.

Blesss….penisku secara perlahan masuk ke liang vagina istriku hingga amblas seampai ke pangkalnya karena dorongan pantat istriku yang bahenol.

”Ouhhh……” erangku dan istriku secara bersamaan dan mata istriku terpejam menikmati penisku didalam vaginanya.

Kedua tangan istriku bertumpu pada dadaku, kemudian mulai dia mengerakan pantatnya keatas-kebawah, kedepan-kebelakang, kadang ke kiri dan ke kanan diakhiri dengan putaran-putaran yang seolah-olah ingin memelintir penisku yang berada didalam vaginanya. Buahdadanya yang montok terguncang-guncang akibat gerakannya yang lincah menyajikan sebuah pemandangan yang sangat indah. Hal tersebut secara periodik terus dilakukannya secara berulang-ulang

Diriku semakin melayang-layang.. ..

Gerakan istriku semakin cepat dan mulutnya mulai tidak bisa diam diisi dengan suara erangan dan desahan yang semakin keras. Hingga akhirnya gerakan istriku semakin cepat dan sudah tidak beraturan lagi hentakan-hentakannya …sehingga buahdada indah istrikupun semakin terguncang-guncang dengan seksinya memberikan tambahan kepuasan batin bagi diriku.

Dan akhirnya tubuh istriku melenting ke belakang dengan tubuh yang kaku dan kedua tangannya menarik kedua tanganku kuat-kuat sambil menjerit..”Aaahhhh……!!”

Pantatnya menekan keras selangkanganku dan kurasakan liang vaginanya berkontraksi dengan hebat memijit dan menghisap-hisap penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan seolah ada cairan menyirami kepala penisku yang berada didalam vaginanya. Selama beberapa detik dia terdiam dalam posisi seperti itu dan akhirnya melemas sehingga membuat ambruk terhempas di atas tubuhku.

Istriku baru saja mengalami suatu orgasme yang sangat hebat, aku bangga dan bahagia serta sangat puas menyaksikan pemandangan yang sangat erotik ini. Walaupun aku belum mengalami orgasme. Aku diam saja memberi waktu pada istriku untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih dia rasakan selema beberapa menit.

Tak lama kemudian istriku membuka matanya dan memandang padaku dengan rasa penuh cinta serta berkata..”Fuihhh…. enak banget…Pah…, tapi Papah belum keluar yach..?” sambil mencium pipiku dengan mesra.

Istriku bangun dari tubuhku dan meraih cd-nya yang tergeletak disamping tubuhnya kemudian dia mengelap vaginanya dari cairan kenikmatan yang keluar dari vagina sambil berkomentar…”Wuihh… banyak banet Pah keluarnya…” sambil mencium cd-nya yang basah oleh cairan dirinya, kemudian dia arahkan cd-nya yang basah itu ke penisku dan mengelap penisku hingga bersih, kemudian dia mencium lembut kepala penisku sambil berkata pada penisku ”terima kasih sayang…kamu hebat dech…” dan mengecupnya kembali dan sambungnya pada penisku ”Kamu belum yach..? nanti yach aku berikan yang spesial untukmu agar kamu bisa menyemprot milikku hingga membuatku melambung tinggi dan basah kuyup…” Katanya mengajak ngobrol penisku, kemudian dia mengecup lagi penisku dengan mesra.

Namun kali ini bukan hanya sekedar mengecup, tapi dilanjutkan dengan mengulum dan mempermainkan lidahnya dikepala penisku dan menghisap-hisap penisku dengan gemas membuat aku melayang kembali didera kenikmatan yang diberikan oleh istriku.

Tidak lama dia mempermainkan penisku, kemudian berbaring disisiku serta berkata ”Ayo..Pah…diatas..” sambil menarik badanku agar berada diatastubuhnya.

Walaupun aku sudah sangat bernafsu dan ingin menuntaskan berahiku ini, tapi aku ingin memberikan kenikmatan yang lebih pada istriku. Aku tidak langsung mengarahkan penisku pada liang vaginanya, tapi kepalaku langsung mengarah ke selangkangan yang sudah basah oleh cairan kewanitaan bercampur keringat. Kuciumi seluruh permukaan paha istri yang kira dan kanan sampai akhirnya lidahku mengarah ke lipatan vaginanya yang masih terlihat rapat dari bawah ke atas berulang, lalu kusibakkan lipatan bibir vagina itu lalu kujulurkan lidahku mulai dari liang vagina hingga ke klentitnya demikian berulang-ulang membuat istriku mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam

”Enggh….engh…ouh… enak…Pah…. makasih…maksih…ouh…ouh…” erangnya.

Lidahku merasakan campuran asin dan manis oleh cairan vagina dan keringatnya serta hidungku mencium aroma khas vagina, tapi aku tak peduli… justru semakin menambah gairah dan kepuasan pada diriku dapat memberikan kepuasan yang optimal pada istriku tercinta ini….

Gerakan pantat istriku semakin cepat dan menekan-nekan wajahku sedangkan kedua kakinya yang berada diatas pundakku dan kedua tangannya menekan-nekan kepalaku dari belakang dengan gerakan yang tak terkendali dan kembali tubuhnya melenting dan menjerit…

”Aaahhh…….”. dan lidahku yang terjulur berada dalam liang vaginanya merasakan kedutan-kedutan dari dinding vagina istriku dan ada cairan yang merembes dari dalam vagina melamuri lidahku dengan rasa yang asin gurih….

Kembali tubuhnya terhempas lemas di atas karpet sehingga tekanan di kepala melemah dan hilang…

Aku kemudian menungging menghadap wajahnya dan kuperhatikan istriku sangat puas dan matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme yang kedua kalinya. Aku mencium lembut pipi dan bibirnya. Kemudian istriku membuka mata dan memandangku seraya berkata..”makasih pah…Papah benar-benar the best thing which I have.” katanya.

Lalu kubisikan padanya ”Masih bisa dilanjut..?” tanyaku

”Tentu sayang… aku juga masih pingin menaiki babak penentuan yang paling kutunggu-tungu…” sambil tersenyum manis.

Kemudian dia membuka lebar-lebar pahanya dan kuposisikan kedua kakiku dibawah paha istriku dan kuarahkan penisku tepat di depan liang vagina istriku..

Blesss… kembali penisku menyelam didalam liang kenikmatan istriku yang masih tetap sempit walaupun telah basah oleh cairan kenikmatannya. Kutekan pantatku hingga penisku amblas hingga ke pangkalnya.

Teng…. anganku kembali melayang merakan nikmatnya penisku yang digenggam erat oleh vagina istriku. Kemudian secara perlahan-lahan pantatku mulai bergerak maju mundur agar penisku dapat mengocok dan mengaduk-ngaduk liang istriku yang sangat nikmat ini… terus dan terus tanpa henti dan mengenal lelah..

Gerakanku semakin cepat seiring dengan kenikmatan yang kuperolehpun semakin membuat aku melayang-layang akibat gesekan ini.

Pinggul istriku turut membantu bergerak keatas-kebawah… kekiri-kekanan…dan diputar-putar sehingga seluruh tubuhnya bergetar dengan seksi terutama buah dadanya yang terampul-ampul menyajikan pemandangan yang sangat erotis disertai dengan erangan dan dengusan nafas.

”Ouhh… makasih Pah…..Ouh… hek… hek….” mulutnya kembali meracau

Tanganku tak kubiarkan mengangur aku arahkan ke kedua buah dada istriku yang menggairahkan ini dan kermeas serta kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin menggila..

Akupun merasakan bahwa akan segera menuju puncak sehingga gerakan pantatku semakin cepat dan sudah mulai tak teratur. Penisku mulai menekan-nekan keras vagiana istriku dan lenguhakupun sudah mulai keluar tak terkendali..

”Ohh..hoh…hek..hek..” Dengusku meraih puncak

”Ouh..ouh..aouw…ouw…sssettttt…” jerit istriku

Dan akhirnya penisku menekan dalam-dalam ke liang vagina istriku sambil suara kerasku terlontar ” Hooaahhhhh…”

Dan istrikupun menjerit dengan badan melenting..”Aaahh….”

Cret..cret… Semprotan sperma dengan deras keluar dari mulut penisku disambut dengan kedutan-kedutan keras dinding vagina istriku secara berulang-ulang selama beberapa detik….. Dan akhirnya perasaan melayang jatuh terhempas dan akupun ambruk di atas tubuh istriku…

Selama beberapa saat kami terdiam dalam posisi aku menindih istriku dan untuk mengurangi beban istriku agar bebas menarik napas panjang-panjang aku gulingkan tubuku disampingnya. Selama beberapa menit kami diam telentang dan kesadaran kami entah ada dimana.

Entah beberapa menit kami hilang kesadaran dalam posisi seperti itu, sampai akhirnya secara sayup-sayup kudengar seperti ada orang yang mengerang dan mendesah. Aku segera mengumpulkan seluruh kesadaran yang ada dan mulai berkonsentrasi terhadap suara itu.

Makin lama suara erangan dan lenguhan serta terkadang disertai dengan teriakan-teriakan pendek semakin jelas terdengar. Aku segera mengenakan pakaianku dan kulihat istriku tertidur nyenyak kelelahan segera kuambil selimut yang terlipat di atas kursi dan kuselimuti istriku. Lalu dengan mengendap-ngendap kudekati asal suara itu yang ternyata berasal dari ruang tamu. Lalu mataku mengintip dintara lobang-lobang yang terdapat pada stesel berukir yang menghalangi ruang tengah dan ruang tamu.

Disana kusaksikan sebuah pemandangan adegan panas secara live show yang dimainkan oleh Anto dan istrinya di sofa yang terdapat di ruang tamu. Aku malu menyaksikan adegan yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya. Tapi parasaan malu dan bersalah itu terkalahkan oleh penasaran dan keinginan yang besar menyaksikan tubuh istri sahabatku yang biasanya tertutup oleh jilbab lebar dan baju longgar yang panjang yang secara selintas merupakan tubuh cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu. Dan pikiran isengku muncul, dengan mengendap-ngendap aku mengambil camera digital didalam kamar dan kembali mengintip sekaligus merekam adegan panas yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya.

Seluruh pakaian Anto dan istrinya sudah terlepas dan tergelatak dibawah sofa. Kulihat saat itu Anto menyandar di Sofa sedang memangku istrinya yang membelakanginya. Kedua tangan Anto memeluk dari belakang dan telapak tangan Anto meremas dan memilin puting susu istrinya sementara bibirnya menciumi dan menjilati leher jenjang istrinya.

Kepala istrinya terdongak ke belakang dengan mata terpejam serta mulut terkatup dan gigi gemeretuk seperti sedang mengigit sesuatu yang keras serta keluar suara dari mulut istrinya : ” Euhh…euh… sssetth…seth… euh…euh…” terus menerus terkadang pelan dan terkadang tanpa disadarinya keluar cukup keras.

Sementara pantat istrinya bergerak dengan cepat keatas dan kebawah diselingi dengan gerakan kedepan dan kebelakang agar penis suaminya yang tertanam dalam liang vaginanya dapat mengocok, mengaduk dan menggesek seluruh rongga dinding vagina miliknya.

Kulihat mata Anto terbeliak-beliak menahan nikmat yang diberikan oleh istrinya dan mulut Anto menyeringai dan kadang meringis dengan erangan suara dari mulutnya ”Ohh…oohhh…Bu…Bu… terusss. Terus…oohh…”

Kedua orang tersebut memang benar-benar dalam keadaan yang diliputi nafsu dan gairah sehingga keduanya tak sadar bahwa mereka sedang kurekam.

Sungguh adegan persetubuhan ini menyajikan pemandangan yang sangat menggiurkan dan membangkitkan berahi. Betapa mengairahkannya tubuh istri sahabatku dengan kulit yang putih halus, buah dada yang tidak terlalu besar tapi sekal dan indah serta sangat mengairahkan seleraku, pinggang ramping dan paha mulus. Oohhhh betapa indahnya tubuh istri sahabatku ini. Baru kali ini aku dapat melihatnya dalam keadaan telanjang dan gerakan-gerakan yang menggairahkan, biasanya yang kulihat adalah sebuah tubuh yang tertutup rapat dan tutur kata yang halus terjaga. Tetapi saat ini semuanya hilang, yang kulihat adalah gerakan-gerakan seorang wanita yang benar-benar sedang menikmati sex dan mengolah tubuh untuk memberikan kepuasan pada suaminya.

Kulihat pula bagaimana vagina istri sahabatku terkempot-kempot menerima dorongan dan gesekan penis suaminya dalam posisi duduk.

Gerakan pantat istri temanku ini sudah tidak teratur lagi, goyangan pinggulnya semakin menggila dan mulutnya sudah mulai meracau tak jelas ”Ouh…Yah… ouhks… Yah… .eemhhsss oh…”, kepalanya semakin terdongak dengan mulut yang ternganga dan terkadang mengemeretak giginya menahan deraan nikmat yang datang terus menerus menerpa dirinya membawanya melayang dan terus melayang. Napasnya ngos-ngosan dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Sungguh suatu pemandangan yang sangat erotis dan dapat merangsang siapapun yang melihatnya.

Sementara gerakan Anto semakin cepat dan keras menghentak-hentakkan pinggulnya keatas kebawah disertai lenguhan dan dengusan yang semakin keras

”Ohks.. ehks…. ehks… ” dengusan Anto semakin keras dan cepat, membuat tubuh istrinya terlonjak-lonjak menerima sensasi nikmat yang teramat sangat. Kedua tangan Anto meremas-remas buah dada istrinya semakin gemas dan penuh nafsu manjadikan kenikmatan yang diterima istrinya menjadi semakin menggila.

”Ouh….auwh…auwh… emh….euh…” racau istri Anto semakin nyaring

Akhirnya mulut istri Anto mulai meracau merengek seperti mau nangis ”Ayo Yah…ayo yah…ayo…aku nggak tahan pingin disemprot…” katanya terbata-bata sambil mata terpejam.

Tiba-tiba Anto berdiri dan membalikkan badan dan meminta istrinya menungging dan tangannya bertumpu pada pegangan sofa. Anto berdiri tanpa mencopot penisnya yang masih tertanam di vagina istrinya. Kulihat Anto mendorong-dorongkan pantatnya dengan keras dan cepat kepantat istrinya. Tangan Anto memegang kedua sisi pinggul istrinya yang seksi dan menggairahkan.

Pertemuan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya menambah sensasi nikmat yang berbeda baik bagi Anto maupun Istrinya sehingga secara bersamaan merekapun mengeluh nikmat ”Ouh… ouh… oh… ”

Tumbukan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya yang telah basah berkeringat menimbulkan suara yang khas . Plok…plok…plok ditimpali oleh suara erangan dan lenguhan nikmatdari mereka berdua… ”Ouh… ouh… oh… ”

Gerakan Anto mulai cepat-cepat tak teratur disertai dengan kejang-kejang. Demikian pula pingul istrinya bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.

PLOK…PLOK…PLOK

Dan istri Anto mulai meracau dengan suara yang tak terkendali ”Ayo Yah…ayo yah…ayo… semprot… semprot……Ibu… mau… keluar…. ”

Dan akhirnya secara bersamaan mereka menjerit dan melenguh keras…

”Aaakhhh….” jerit istrinya…

”Hhhooohhhhh…..” dengus napas Anto yang dilanjutkan dengan menghisap dalam-dalam leher bagian belakang istrinya. Tubuh mereka kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi pada pantat Anto dengan berkedut-kedut beberapa kali. Mereka benar-benar baru saja mengalami fase orgasme yang sangat hebat dan sensasional.

Pandangan mata mereka seolah gelap lalu…BRUKK… keduanya terhempas telungkup ke atas sofa. Mereka terdiam selama beberapa menit tidak bergerak..menikmati sisa-sisa orgasme hebat yang masih terasa. Lalu Anto mengecup mesra pipi istrinya sambil berkata ”Makasih Bu…., Ibu benar-benar hebat ” lau mengecup bibir istrinya dengan lembut Istri Antopun tersenyum puas sambil mengecup bibir suaminya dan berkata ”’Makasih juga Yah…, Malam ini Ayah benar-benar hebat tidak seperti biasanya. Ibu sangat puas”.

Dengan hati-hati.. aku mematikan kamera dan aku berjinjit meninggal tempat itu, menyimpan camera disaku celanaku dan berbaring disisi istriku pura-pura tidur. Dan akhirnya aku memang pulas tertidur. Aku dibangunkan oleh istriku sekitar jam 2 dini hari dan mengajakku tidur di kamar.

Sekitar jam 5 subuh Aku dibangunkan istriku, walaupun badan masih terasa lemas, kemudian mandi air hangat. Istri-istri kami yang sudah berpakaian rapih dan cantik sedang di dapur mempersiapkan sarapan, kemudian kuambil cameraku untuk mengabadikan kegiatan mereka di dapur.., mengabadikan kelincahan anak-anak kami. Demikian pula dengan Anto, dia mengabadikan setiap detil kejadian yang ada disekitarnya.

Waktu sarapan tiba dan aku menyimpan kameraku di meja makan yang terdapat diruang tengah. Tapi oleh istriku kamera tersebut dipindahkan ke bufet yang ada dipinggir ruangan tengah dan istri Antopun menyimpan kamera suaminya dibufet yang sama. Kemudian mereka menyiapkan sarapan di meja makan tersebut, dan kamipun sarapan dengan lahap sambil diisi dengan obrolan hangat sambil mengomentari tingkah laku anak-anak kami yang lucu-lucu.

Setelah sarapan, kami bersiap jalan-jalan pagi untuk menghirup segarnya udara puncak. Akupun langsung mengambil kamera yang ada di bufet dan kamipun jalan-jalan sambil bercanda ria.. Setelah tiba di suatu tempat dengan view yang indah, aku mulai mengambil gambar dengan kameraku, demikian pula Anto. Sedangkan istri-istri kami meneruskan jalan-jalan mengikuti anak-anak yang berlarian sambil mengobrol akrab.

Aku mencari tempat yang nyaman, dan iseng-iseng aku ingin melihat adegan yang kurekam tadi malam. Begitu kubuka…Deg.. jantungku berhenti berdetak dan wajahku pucat pasi, ternyata aku sedang melihat diriku dan istriku sedang melakukan persetubuhan yang demikian panasnya.

Gambar yang diambil lebih sering difokuskan terhadap roman ekspresi wajah istriku yang sedang didera kenikmatan serta bagian tubuh indahnya yang lain terutama bagian buah dadanya yang besar dan montok. Rupanya bukan hanya aku yang mengabadikan persetubuhan sahabatku dengan istrinya. Sahabatkupun mengabadikan persetubuhanku dengan istriku.

Perasaanku bercampur aduk tak terlukiskan dan tak kumengerti terhadap sahabatku. Mau marah dan terhina, tapi akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Akhirnya mataku mencari-cari Anto disekitarku . Dan tampak olehku Anto sedang duduk termangu di bawah pohon dengan wajah bingung menatap layar kamera, sekilas wajahnya terlihat pucat. Aku mendekatinya dan dia terlihat gugup, akupun merasakan hal yang sama

Dia berdiri dan kami saling berhadapan serta diam tak berkata, kemudian secara refleks kami langsung berpelukan serta berbisik…”Maafkan aku sobat….”

Akhirnya kami duduk berdampingan dan Anto mulai bercerita

”Tadi malam, setelah kita masuk kamar menidurkan anak kita masing-masing. Aku dan istriku tidak bisa tidur dan akhirnya kami bermesraan disamping anak-anak yang telah tertidur lelap. Kami bermesraan dengan menahan agar tidak mengeluarkan suara yang bisa mengganggu tidur mereka. Karena kurang merasa nyaman dan nikmat, akhirnya kuputuskan untuk bermain di ruang tengah dekat perapian…

Begitu aku keluar kamar aku mendengar suara desahan dan erangan dari ruang tengah. Aku mengendap pelan mendekati arah suara itu. Dari balik stesel kusaksikan kamu sedang bermesraan dengan istrimu. Akhirnya timbul iseng dari dalam hatiku, kuambil kamera dan kuabadikan semua gambar seperti yang lihat di kamera itu… Maafkan aku Rid…Aku tak bermaksud melecehkanmu… sungguh maafkan aku” katanya memelas.

Dengan perasaan tak menentu kudengarkan cerita Anto, tak ada perasaan marah di hatiku padanya karena akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Dan kronologis kejadiannyapun mirip dengan yang kulakukan. Dan Aku hanya menjawab ”Maafkan aku juga kawan, akupun tidak bermaksud menghina ataupun melecehkanmu… ”

Lalu lanjutku : ” Barangkali ini hanya membuktikan pada kita berdua bahwa kita memang dua orang sahabat yang sehati… soul mate.. kayaknya mah…” sambil tersenyum, dan akhirnya kamipun kembali berpelukan akrab tidak ada perasaan marah apalagi benci.

”Eh..To….Apakah istrimu melihat apa yang aku dan istriku lakukan tadi malam ?” tanyaku pada Anto.

”Tentu saja.., sebab dia heran kenapa aku mengambil kamera dari kamar dan akhirnya mengikuti dari belakang disamping dia sudah sangat bergairah padaku dan ingin segera menuntaskan hasrat birahinya yang terhalang. Lalu kuberi kode padanya untuk tidak ribut. Sehingga akhirnya dia melihat adegan yang kamu dan istrimu lakukan semalam. Dan nampaknya istriku semakin terangsang melihat pertarungan kalian sehingga ia langsung mengajakku bermain disofa setelah kalian selesai bertempur.. gairahkupun sangat tinggi tidak seperti biasanya sehingga dengan sangat bernafsu aku menggauli istriku” jawab Anto dengan panjang lebar.

”Kalau gitu.., agar lebih fair… istriku harus menonton adegan ini dong ” kataku sambil menunjuk kamera yang ada di tangannya yang berisi adegan persetubuhan Anto dan istrinya…

Anto hanya mengangkat pundak dan mengangkat kedua telapak tangan dan kemudian

”Yah…. apa boleh buat…” katanya menyerah

”Eh…. To, Mengapa sich dalam gambar ini, kamu lebih memfokuskan pada ekspresi istriku yang sedang menahan nikmat serta guncangan buah dada istriku pada saat dia sedang bergerak liar ?” tanyaku pada Anto tanpa ada perasaan marah.

”Habisnya … gambar itulah yang menurutku sangat bagus dan bisa merangsang orang yang melihatnya terutama aku……. lagi pula ngapain aku mengambil ekspresi wajah dan tubuhmu banyak-banyak… Ngga ada indahnya ha..ha..ha..” katanya sambil tertawa terbahak-bahak. Akupun menyambutnya dengan tertawa keras.

”Terus ..apa enaknya bagi kamu hanya dengan melihatnya saja, padahal orangnya sering berada dihadapanmu…?” pancingku

”Maksudmu…?” dia mengejar pancinganku

”Kamu demikian sangat terobsesi terhadap istriku, khususnya buah dada istriku yang sangat montok dan besar. Bagaimana kalau kuijinkan untuk menggapai obsesimu menggauli istriku, tapi kamu ijinkan aku menggauli istrimu. Agar kita impas dan benar-benar sebagai sahabat sejati. Milikku adalah milikmu demikian sebaliknya milikmu adalah milikku” Aku menantikan reaksinya.

Anto menatapku heran dan tak lama kemudian dia menjawab bersemangat :

”Ok…aku setuju, tapi bagaimana caranya?”

”Nanti malam, setelah anak-anak tidur. Kita usahakan agar kamu mengobrol dengan istriku di ruang tengah sedang aku akan mengajak istrimu ngobrol di ruang tamu..” kataku

”lalu…” tanya Anto lagi..

”kau tunjukkan gambar adegan antara aku dan dia.. kemudian ancam dia secara bisik-bisik bahwa gambar itu akan disebarkan melalui internet, sehingga semua orang tahu bagaimana keadaan dirinya bila sedang bersetubuh… Dan aku yakin istriku akan menyerah jika diancam seperti itu.

Dan dengan terpaksa dia akan bersedia melayanimu. Agar dia menjadi binal dan bergairah, coba kau pencet dan pilin puting susunya dan istriku akan semakin menggila jika liang vagina dan klitorisnya dijilat dan dikocok-kocok oleh lidahmu” jawabku. Dan sambungku lagi ”Lalu bagaimana caranya agar istrimu bersedia melayaniku ?”

”Hampir sama dengan saranmu, ancam dia bahwa gambar persetubuhannya denganku akan kau sebarkan ke internet, jika dia tidak bersedia melayanimu sambil kau perlihatkan gambar tersebut..” Jawab Anto, dan sambungnya lagi : ”Untuk membuat dia cepat bergairah bawa dia melihat aku yang sedang menggauli istrimu, Perpaduan rasa menyerah, kemudian perasaan ingin balas dendam karena cemburu melihat suaminya menyetubuhi orang lain dan tontonan life show yang kupertontonkan padanya akan membuat dia liar dan binal seperti yang kau saksikan semalam . Kujamin dia akan lupa dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang ia kenakan”

”Ohh begitu… .” jawabku ternganga.

Akhirnya kami sepakati perjanjian tukar pakai ini. Dan kami tak sabar menanti datangnya malam sambil menanti anak-anak serta istri-istri kami pulang dari jalan-jalan menghirup udara pagi.

Malam hari setelah anak-anak kami tidur. Kami berempat duduk-duduk santai di ruang tamu. Aku dan Anto sudah siap menjalankan rencana yang dibicarakan tadi pagi. Setelah cukup lama kami mengobrol istriku kusuruh membuat tambahan kopi untukku dan ini merupakan bagian dari rencanaku agar istriku meninggalkan ruang tamu menuju dapur melewati ruang tengah, tak lama kemudian Antopun permisi mau mengambil sesuatu di ruang tengah katanya memberi isyarat padaku.

Sehingga tinggal aku dan istrinya Anto yang masih duduk di ruang tamu sambil melanjutkan obrolan-obrolan pengisi waktu….

Tak lama kemudian aku mendengar suara jeritan tertahan dari istriku..sebagai tanda bahwa Anto sudah memulai aksinya.

”Ada apa … yah dengan si Teteh…, kang Farid ? “ Tanya istrinya Anto padaku…

“Ah.. ngga ada apa-apa…. Paling-paling dia lihat tikus atau kecoa…” Kataku sambil merogoh kamera dari saku celanaku dan beranjak dari sofaku mendekati sofa panjang yang sedang diduduki istrinya Anto dan duduk dipinggir nya sambil berkata…”Sebentar Bu…, ada yang ingin kuperlihatkan padamu…!”

Dia menatapku heran, “Ada apa sich ? kok seperti yang serius banget “ tanyanya

Lalu kunyalakan kamera dan kuperlihatkan padanya rekaman adegan persetubuhan Anto tadi malam. Spontan dia menjerit tertahan dengan tangan yang menutup mulutnya dan mata yang terbelalak kaget serta wajah yang pucat. Lalu secara perlahan-lahan air matnya meleleh dan terisak serta berucap :

”Mengapa sich kang Farid tega melakukan ini pada kami…?” tanyanya dengan nada yang marah merasa dipermalukan…

”Habis… erangan kenikmatan yang keluar dari mulutmu itu telah membangunkan tidurku, membuat aku tergoda untuk mengabadikannya…. Akan kusebarkan video ini kepada semua tetanggamu, teman-teman suamimu dan bahkan akan kumasukkan ke internet agar semua orang tahu betapa indahnya dan seksinya tubuhmu yang selalu kau tutupi dengan jilbar yang lebar, serta betapa binal dan liar gerakan tubuhmu jika sedang bersetubuh dengan suamimu…” kataku santai bernada ancaman.

”jangan kang..jangan.. demi Tuhan… jangan kang Farid lakukan hal itu terhadapku ” kata memelas dan terisak-isak..

”Baiklah …hal itu nggak akan kulakukan asal…” kataku menggodanya..

”Asal apa kang…asal apa Kang..? Pokoknya apapun yang kang Farid minta dariku, akan kuberikan. Yang penting akang tidak menyebarkan video itu pada orang lain dan lebih bagus dihapus aja.” katanya bersemangat agar aku menghapus rekaman video tersebut.

”Baik, akan Akang hapus. Tapi Bu Anto harus bersedia melayani Akang seperti pada suami ibu tadi malam gimana…?” kutawarkan persyaratan atas permintaannya.

Istri Anto terhenyak dan menghempaskan badannya pada sandaran sofa, lalu dia berkata pelan sambil tertunduk : ”Apakah harus dengan cara seperti itu syaratnya ?”

”Ya.. hanya dengan cara seperti itu. ” Jawabku. Kemudian kulanjutkan ucapanku ”Sebenarnya sudah sejak lama aku tertarik padamu… wajah dan tipikal tubuhmu merupakan tipe cewe idamanku sejak aku bujangan dulu dan hingga sekarangpun aku masih sering menghayalkan untuk dapat berhubungan dengan cewe yang setipe denganmu. Kebetulan tadi malam kamu dan suamimu hilang kendali sehingga aku memiliki jalan untuk bisa mewujudkan impianku yang terpendam.”

”Kamu nggak perlu ragu dan takut pada suamimu. Dia sudah mengetahuinya dan sebagai sahabat aku relakan dia menggauli istriku sebagai timbal balik. Kalau kamu nggak percaya… Ayo sini … kita intip apa yang sedang suamimu lakukan pada istriku..” sambil kubimbing tangannya kuajak berdiri untuk berjalan menuju stesel yang menghalangi ruang tamu dan ruang tengah dan mengintip apa yang sedang dilakukan Anto dan istriku. Dia berjalan di depanku dan aku tepat berada dibelakangnya sambil memegang pundaknya yang tertutup jilbab lebarnya.

Dari celah stesel, tampak oleh kami bahwa mulut Anto sedang menghisap dan memilin puting susu montok bagian kiri istriku dan tangannya sedang meremas-remas gemas buah dada bagian kiri sambil dalam posisi berdiri.

Baju dan BH istriku sudah terbuka tapi belum terlepas, kedua tangan istriku memcengkram erat bagian pinggir bufet. Mulutnya tertutup rapat menahan napas dan suara agar tidak keluar. Dan ekspresi wajahnya menunjukkan peperangan yang sangat hebat antara penolakan diperlakukan seperti itu dengan dorongan untuk menikmati rangsangan kenikmatan yang diberikan oleh Anto. Sedangkan Anto nampak sangat bergairah dan sangat menikmati hidangan yang disediakan oleh istriku ini.

Kuperhatikan ekspresi wajah istri Anto ini berubah-rubah, dari mulai ekspresi marah, terangsang, dendam dan gairah ingin melakukan hal yang sama dengan apa yang sedang dilihatnya. Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya hal ini kurasakan dari aroma keringat yang keluar dari tubuhnya yang membuat gairahku bangkit.

Di ruang tengah kulihat bahwa istriku mulai terhanyut dengan permainan yang disuguhkan oleh Anto. Mulutnya kadang-kadang ternganga menahan nikmat bahkan keluar suara..”ouhhh….ouhhhh…” dan kepalanya tertengadah kebelakang. Anto benar terobsesi dengan buah dada istriku yang besar dan montok ini. Maka dia begitu lama dan asyiknya mempermainkan buah dada istriku, membuat kepala istriku mengeleng-geleng menahan nikmat yang diberikan oleh Anto.

Kemudian Anto melepaskan baju dan bh istriku dari tubuhnya yang sudah terbuka kemudian menarik kebawah rok istriku sekaligus dengan cd-nya sehingga istriku menjadi telanjang bulat. Terlihat bahwa Anto termangu sesaat memperhatikan keindahan tubuh seksi istriku. Kemudian dengan sangat tergesa-gesa diciumi kembali seluruh tubuh istriku dari mulai atas.

Bibir Anto mencium bibir istriku, ternyata istriku membalasnya dengan dahsyat. Kembali kedua tangan Anto meremas buah dada dan memilin puting susu istriku. Tangan istriku memeluk tubuh Anto yang masih mengenakan pakaian lengkap.

Bibir Anto kemudian turun ke bawah menelusuri perut , bermain di sekitar pusat lalu terus turun ke selangkangan istriku dan langsung menjilat dan menciumi seluruh permukaan vagina istriku yang ditumbuhi dengan jembut yang rapih…

Badan istriku langsung mengigil bagaikan tersengat listrik kemudia tanpa sadar dia menjerit ”Aah…. ouh… okh nikmat.. Mas… okh..”

Permainan Anto di vagina istriku semakin ganas membuat istriku semakin histris menahan nikmat sehingga istriku terus-terusan menjerit dan melenguh didera perasaan nilmat yang tak dapat dilukiskan.

”ouhh….ouhhh…. aahhh…. makasih mas…. makasih mas…ouhhh… ”

Aku sangat terangsang dengan teriakan dan lenguhan nikmat istriku, penisku sudah menegang keras. Dan kulihat perubahan yang sangat besar terjadi pada wajah istri Anto, di wajahnya terpancar ekspresi seorang wanita yang sudah sangat terangsang akan tuntutan berahi yang sudah meninggi. Lalu dia berbalik menghadapku, menatap tajam mataku dan berkata dengan suara yang bergetar dan nafas tersengal-sengal diburu nafsu berahi ..

”Aku.. akan melayanimu Kang…., aku akan memuaskanmu kang…., kalau Mas Anto aja bisa dan sangat bersemangat memberikan kenikmatan pada istrimu. Mengapa aku harus merasa terpaksa melayanimu Kang ?. Ayo kang …aku akan membuatmu melayang-layang…” demikian katanya sambil mendekatiku dan menjinjitkan kakinya berusaha menciumku dan kedua tangan yang memeluk erat tengkukku.

Ciuman yang istri Anto berikan pada bibirku demikian ganas dan panas membara memberikan rasa nikmat yang membuat diriku melayang. Kemudian kedua tangannya dengan lincah mencopot kaos yang kukenakan. Lalu dengan liarnya, bibir dan lidahnya menciumi serta menjilati sekujur bidang dadaku sampai ke perut kemudian naik lagi kearah puting susuku yang kiri dan kanan secara bergantian. Dihisap-hisapnya dengan penuh nafsu kedua puting susuku sehingga aku melayang nikmat.

”Ouhhhh… ” keluhku.. Ouh.. betapa menggairahkannya melihat seorang wanita berjilab lebar dan berbaju longgar yang dengan liar dan ganasnya menjilati sekujur badanku dan mempermainkan kedua putingku. Penisku semakin tegang dan keras sehingga begian depan celaku tampak sangat menggelembung.

Kemudian tangan istri Anto dengan cekatan menelanjangiku, melemparkan celana panjang dan cd-ku sekenanya. Tangannya langsung memegang pangkal penisku dan mengocoknya, sementara bibirnya langsung mengemut, menghisap dan menjilati penisku membuat aku semakin melayang diterpa nikmat yang luar biasa

”Akh…..hoohhh…..hoh… Aduh jeng….enak….ohhh…” kata-kataku keluar dari mulutku secara terpotong-potong.

Secara sekilas kulihat bahwa posisi istriku dan Anto sudah berubah. Mereka sudah tidak lagi berdiri dipinggir bufet melainkan sudah berbaring diatas karpet . Anto terlentang dalam keadaan telanjang bulat . Tangan kanan istriku memegang pangkal penis Anto dan tangan kirinya mengusap-ngusap dada Anto, sementara mulut dan bibir istriku sibuk mengemut, menghisap dan menjilati kepala penis Anto membuat badan Anto terlonjak-lonjak dan kedua kakinya terkejang-kejang menahan nikmat yang diberikan istriku.

Aku disinipun tak mau kalah… kuangkat badan mungil istri temanku ini, kubuka jilbab lebarnya dan kulempar jauh-jauh. Terlihatlah uraian rambut indah serta jenjang leher seksinya yang selama ini selalu disembunyikannya, kuciumi seluruh bagian leher jenjang yang menggairahkan ini kejilat dan kuhisap-hisap hingga mata istri temanku ini terbeliak-beliak menahan nikmat dan mulut yang megap-megap serta keluarlah suara desisannya.. ”Hsssstttt….hhssstt..”

Tanganku segera bekerja untuk mencopot baju panjangnya, maka tampaklah tubuh mungil indah yang hanya dibalut oleh bh dan celana dalam. Kubuka pengai tali bh istri temanku ini dan kucopot bh dari tubuhnya, terpampanglah pemandangan indah sebuah buah dada yang tidak besar namun sangat bulat dan kenyal. Tangan kananku langsung meremas buah dada indah ini dan memilin-milin puting susunya sedang mulutku langsung menghisap dan menjilati puting susu yang sebelahnya.

Desahan istri temanku sudah berubah menjadi erangan kenikmatan : ”Euh…euh… ouh…ouh….” dengan mata yang kadang terpejam rapat dan terkadang terbeliak-beliak menahan nikmat.

Lalu kedua tanganku menarik dan melepas cd istri temanku dan terlihatlah pemandangan vagina indah dari tubuh mungil menggairahkan. Kedua tanganku langsung meraih pantat indahnya dan bibirku langsung menuju selangkangan istri temanku ini dan dengan rakus aku menciumi, menjilati bahkan menghisap-hisap dan menggigit-gigit gemas vagina istri temanku ini. Perbuatanku ini membuat kaki istriku terjinjit-jinjit didera rasa nikmat dan kedua tangannya bertahan pada pundakku dan erangannya sudah berubah menjadi jeritan-jeritan serta teriakan nafas tertahan

”Auw…auw… ouhh…ouh enak kang…makasih kang….ouh…enak…kang…auw …” demikian ucapnya tiada henti seiring dengan ciuman dan jilatan lidahku pada vaginanya.

Sampai akhirnya ia menjinjitkan kakinya tinggi-tinggi dan lurus kaku, kedua tangannya mencengkram pundakku dengan keras bagaikan cakar burung elang yang menangkap mangsa dan badannya melenting bagaikan busur panah, pantatnya ditekankan ke wajahku keras-keras sambil berteriak..”Aaaakkkhhhh……” kemudian badannya melonjak-lonjak dengan pantat yang berkedut-kedut dan setelah itu badannya terjengkang kebelakang hingga hampir jatuh telentang jika tidak kutahan..

Kubangunkan dia dan kubawa ke atas sofa, kulihat matanya basah oleh air mata yang keluar akibat menahan nikmat yang teramat sangat sambil berucap terbata-bata .. ”Makasih kang…enak banget…aku sangat melayang dan terhempas kehilangan keseimbangan…” kemudian ia memeluk erat diriku sambil merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih datang menghampirinya.

Sementara itu Anto telah diguncang-guncang kenikmatan yang diberikan oleh istriku. Tubuh istriku sedang menduduki selangkangan Anto dan dia bergerak sangat lincah dan erotis memberikan segala kenikmatan yang ada. Buah dadanya berguncang-guncang menggairahkan akibat gerakannya yang sangat liar. Mata Anto terbeliak-beliak menahan nikmat sementara dari mulut istriku keluar teriakan-teriakan seperti orang yang sedang berolah raga dengan nafas yang tersengal-sengal.

”Hhoh…Hhohh.. ..hessshhh ….heshhh ” seiring dengan gerakan pantatnya yang maju-mundur, keatas kebawah, kekiri-kekanan dan diputar-putar.

Teriakan-teriakan istriku rupanya cepat membangkitkan kembali nafsu istri Anto untuk melanjutkan persetubuhan denganku.

Badannya berdiri diatas sofa, kedua kakinya diletakkan dikiri dan kanan pinggulku , kemudian dia berjongkok mengarahkan liang vagina yang telah basah dan licin tepat di depan kepala penisku yang sedang tegak berdiri dengan gagahnya.

”Aku akan memberikan kenikmatan yang belum pernah akang rasakan sebelumnya, percayalah..!” katanya tersenyum manis berpromosi.. Tangan mungilnya mengarahkan kepala penisku ke depan liang vaginanya, kemudian pantatnya menekan ke bawah.

Dan….blessshhh…penisku telah masuk ke liang kenikmatan istri temanku secara perlahan-lahan. Sepanjang perjalanan kepala penisku menerobos liang vagina istri temanku, kepala dan batang penisku seperti disambut dengan jilatan-jilatan beribu-ribu lidah kecil yang menjilati seluruh permukaan syaraf nikmat yang terdapat diseluruh permukaan penisku. Membuat mulutku ternganga dan mata melotot menahan nikmat yang amat sangat yang tidak pernah kualami selama bersetubuh dengan istriku. Janji istri temanku ini memang benar.

Istri temanku ini tersenyum manja melihat aku melotot dan ternganga menahan nikmat yang diberikan oleh vaginanya..

”Itu tadi baru permulaan…” katanya dilanjutkan dengan mencium bibirku penuh nafsu, kemudian secara perlahan-lahan pantatnya mulai bergerak secara teratur keatas-kebawah, kedepan-kebelakang, dan diputar-putar..

Gerakan-gerakan tersebut secara periodik terus dilakukan oleh secara konstan, memberikan kenikmatan yang sangat bagi penisku. Aku sampai mabuk kepayang dan melayang-layang didera oleh angin topan kenikmatan yang diberikan oleh vagina istri temanku yang luar biasa ini.

Sepertinya istri temanku ini merasa heran, kenapa aku belum juga mencapai puncak, padahal biasanya bila jurus yang barusan saja dia peragakan padaku dia berikan pada suaminya, maka tak menunggu banyak waktu suaminya akan sampai menuju puncak dan menjerit nikmat sambil melepaskan sperma yang deras. Sementara dirasakan olehnya bahwa penisku masih tetap tegang dan keras padahal dia melihat aku terbeliak-beliak menahan nikmat

Istriku temanku semakin ganas menggerakkan pantatnya, dan mulai memperdengarkan suara dengusan dan erangan yang memburu

”Aaah…hekhs…heks… ouh…ouh….auw…” jeritannya berulang-ulang. Dan akhirnya gerakannya sudah mulai sangat cepat dan tak teratur. Denyutan , kedutan dan jilatan lidah-lidah kecil di rongga vagina istri temanku semakin keras dan akhirnya…

”Aaaaahhh…..” istri temanku menjerit sangat keras sambil melentingkan badan dan mencakar dadaku. Vaginanya ditekan kuat-kuat ke selangkanganku sehingga penisku amblas sampai dalam sekali dan kakinya kaku dan BRUK…. dia ambruk menindih tubuhku yang sudah hampir menuju puncak tapi Istri temanku ini keburu ambruk dan terdiam sehingga orgasmeku kembali surut

”Oooh…kang…benar-benar nikmat banget… Akang benar-benar hebat” katanya memujiku sambil membaringkan kepalanya di dadaku menikmati sisa-sisa orgasme.

Sementara di ruang tengah, posisi sudah berubah lagi. Anto diatas istriku sedang memompa pantatnya ke selengkangan istriku. Penisnya dengan cepat keluar-masuk vagina istriku. Tangannya seperti biasa selalu bermain dibuah dada istriku yang sangat digandrunginya. Matanya melotot seperti mau copot seolah sedang mengejar sesuatu yang akan segera dia raih.

Gerakan pinggul istriku dibawah tubuh Anto sangat cepat dan tidak teratur, teriakan-terikan istriku keluar menunjukkan bahwa dia sedang didera kenikmatan yang teramat sangat yang sebentar lagi akan menuju puncak

”Auw..auw…auw…oh…ouh……”

Dan akhirnya secara bersamaan gerakan mereka berdua sangat keras dan tak terkendali dan ….

”Aaahhh…….” teriakan Anto dan istriku berbarengan. Lalu kedua tubuh mereka menegang kaku dan akhirnya terhempas lemas dengan diakhiri dengan kedutan-kedutan pantat mereka untuk saling menekan selangkangan masing-masing. Dan diakhiri dengan menggelosornya tubuh Anto dari atas tubuh istriku kesamping tubuh istriku. Dan mereka tertidur kelelahan sambil berpelukan damai.

Sementara aku sudah mulai merangsang kembali istri Anto yang masih telungkup diatas tubuhku yang terduduk di sofa ruang tamu. Kubelai rambutnya yang indah, kukecup lembut bibirnya yang tipis dan matanya yang indah lalu kembali mengulum dan menghisap-hisap bibir istri temanku dengan penuh nafsu. Dia membuka matanya dan membalas ciumanku dengan tak kalah ganasnya. Tanganku kembali mempermainkan buahdada indah milik istri temanku. Perlahan-lahan kembali pantatnya bergerak mengucek penisku yang masih berada didalam vaginanya. Tetapi nampaknya gerakan pantatnya masih kurasakan lemah, karena mungkin masih lelah karena telah dua kali merasakan puncak orgasme yang sangat hebat yang menguras banyak energinya. Akhirnya kupegangi pantatnya, kemudian aku berdiri dari dudukku sehingga posisi saat ini menjadi aku yang sedang memangku istri temanku yang mungil dan menggairahkan. Kedua kakinya dia ikatkan ke pinggangku dan kedua tangannya merangkul tengkukku sebagai gantungan, sementara selangkangannya menekan keras selangkanganku sehingga penisku menusuk vaginanya hingga ke pangkalnya.

”Ouhh…. nikmatnya…” erangku.

”Ouhmmh… kang…. aku juga enak….euh….” sahutnya sambil mendekapku seperti orang yang sedang memanjat pohon kelapa.

Kemudian aku mulai melonjak-lonjakan tubuhnya dengan melurus-luruskan kakiku. Istri temankupun ikut melonjak-lonjakan tubuhnya sehingga persetubuhan yang kulakukan sangat berat dan melelahkan namun juga sangat nikmat sehingga erangan kenikmatan kami saling bersahutan…

”Ouh….ouh….” erangannya

”Euh….hek….hek hsssttt..” Keluhku

Lututku semakin kurasakan leklok. Akhirnya kupangku istri temanku ini memepet kan punggungnya ke dinding ruang tamu dan kakinya aku turunkan sehingga kakinya terjinjit tertahan vagina yang diganjal oleh penisku yang sangat tegang. Bebanku berkurang dan pantatku dapat bergerak bebas untuk maju-mundur mengocok penisku didalam vagina dengan beribu-ribu lidah kecil yang terus menerus menjilati seluruh permukaan penisku disertai dengan kedutan dinding yang memijit-mijit nikmat penisku. Kenikmatan ini semakin tak terlukiskan dan akupun tanpa sadar terus-menerus mendengus dan melenguh menahan nikmat

”Ouh…heh…heh……ouh….hekss…” dengusku keras.

Tiba-tiba gerakan pantat istri temanku ini semakin liar dan dia mulai menjerit-jerit kembali…”Auw…auw…auw…ohhhh….hoh…..hoh….hhhssstttt… ”

Dan akhirnya ”Aaaahhhhh…” Istri temanku kembali menjerit panjang badannya melenting kaku.. giginya menggigit dadaku dan tangannya mencakar punggungku.

Beberapa detik kemudian kembali pantatnya berkedut-kedut dan vaginanya berkontraksi sangat hebat memijit-mijit batang penisku dengan ketat..

”Oohhh…….” aku melenguh menahan nikmat. Sejurus kemudian badannya lemas tak berdaya hampir mengelosor jatuh terduduk jika tak ditahan oleh pelukanku

”Ouhh…hssss makasih kang… kenikmatan orgasme ini benar-benar melelahkanku…” katanya lemah ….

Aku bimbing kembali istri temanku ke sofa dan kubaringkan. Badannya sudah sangat basah kuyup oleh keringat. Benar-benar suatu persetubuhan yang sangat luar biasa menguras tenaga…Aku biarkan dia terbaring beberapa saat sambil kubelai-belai rambutnya yang indah. Aku tak bosan-bosan menikmati keindahan tubuh mungil istri temanku ini. Rupanya istri temanku ini merupakan tipe wanita penikmat sex, karena walaupun telah beberapa kali meraih orgasme yang hebatpun gairahnya cepat kembali bangkit untuk meraih kepuasan orgasme berikutnya., ditambah lagi keistimewaan kedutan vagina miliknya yang bagaikan memiliki ribuah lidah kecil yang selalu menjilat dan memeras penis yang menjelajahinya.

Kuarahkan dia agar kepalanya berbantalkan pegangan tangan sofa, kemudian kaki kanannya kuturankan kelantai dan kaki kiri terlipat di atas sofa, sehingga posisi istri temanku sekarang menjadi nungging dengan kaki kanan menahan di lantai dan dengkul kaki kiri menahan di sofa. Kemudian kedekati pantat seksi yang menggairahkanku ini.

Kuarahkan penis tegangku ke vagina istriku dari belakang, kemudian blesss…. kembali batang penisku merasakan jepitan liang vagina yang memiliki ribuan lidah menjilat ini..

”Ouhh…ouhh,…..” keluhku dan erangan istri temanku berbarengan.

Aku memulai mengocok penisku ke vagina istri temanku. Ku maju mundurkan pantatku hingga menekan pantatnya sehingga terdengar suara yang keras akibat tumbukan antara selangkanganku dan pantat istri temanku. Plok…plok…plok

Gerakanku mulai cepat-cepat tapi tetap teratur disertai dengan tolakan yang kejang-kejang. Hingga akhirnya pinggul istri temanku bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.

PLOK…PLOK…PLOK

Dan akhirnya kembali dia menjerit dan melenguh keras…

”Aaakhhh….” jerit istri temanku ini…

”Hhhooohhhhh…..” dengus napasku. Tubuhnya kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi pada vaginanya dengan berkedut-kedut beberapa kali sangat keras.

Lalu…BRUKK… kami jatuh telungkup di atas sofa

”Ouhh… kenapa selalu enak begini, kang..? ” pertanyaan yang tak perlu dijawab dilontarkan lemah oleh mulutnya ..

Tapi saat ini aku tidak akan membiarkannya lama-lama beristirahat karena kurasakan orgasme bagi diriku sudah sangat dekat karena mataku sudah berkunang-kunang dan perasaan sudah tak menentu. Kemudian kubalikkan badannya dan langsung menindih badannya kurahkan venisku ke liang vaginanya yang sudah sangat banjir dan kemerahan dan …

Blesss… kembali kurasakan liang vagina dengan ribuan lidah menjilat ini. Aku mulai memompakan pantatku mengocok dan mengaduk-ngaduk vagina istri temanku dengan penisku. Gairah istri temanku ini kembali meninggi dan dia mulai mengeluh dan mengerang menahan nikmat..

Erangan istri temanku semakin keras…”Euh..euh..”

Dan tiba-tiba gerakan pantatnya menjadi liar dan cepat. Erangannyapun telah berubah menjadi teriakan-teriakan yang merangsang

“Aaah…aahhh…aaahhh” Dan diakhiri dengan jeritan panjang melepas nikmat “AAAaaaaahhhhhh…..” Tubuhnya kaku, badannya melenting dan vagina berkonstraksi sangat hebat membuat penisku tidak mampu bertahan. Dan aku pun menjerit melepaskan beban nikmat “Aahhhh…”

Tubuhku tegang, pantatku kutekan dalam-dalam dan.. cret…cret…cret spermaku terpancar sangat deras dan kental menyemprot dinding vagina istri temanku yang sedang berkonstraksi. Akhirnyanya tubuh kami pun berkedut-kedut menghabiskan sisa-sisa kenikmatan yang masih bisa terasakan. Kemudian…Bruk…. kali ini ..tubuhku benar-benar ambruk menindih tubuh mungil istri temanku, tapi aku gelosorkan kesamping tubuhnya, kemudian aku memeluknya sambil mata terpejam menikmati sisa-sisa orgasme yang sangat luar biasa… dan tanpa sadar kamipun tertidur.

Dini hari aku dan istri temanku terbangun karena terganggu oleh erangan dan jeritan-jeritan nikmat yang keluar dari mulut Anto dan istriku. Rupanya Anto dan istriku kembali mengayuh berahi menggapai nikmat membuat aku dan terutama istri Anto menjadi terangsang kembali. Aku merangsang gairah istri Anto dengan cara menciumi leher, dada dan akhirnya menjilati, mengulum dan menghisap puting susu istri Anto yang sudah menonjol keras, Istri Anto hanya mengerang nikmat mendapat rangsangan dariku dan akhirnya kubisikan agar pindah ke ruangan dimana suaminya dan istriku sedang menagyuh nikmat, Istri Anto memandangku sejenak, namun akhirnya mengangguk dan secara bersamaan kami berdiri dan berjalan beriringan menuju ruang tengah dengan telanjang bulat. Aku dan istri Anto semakin terangsang, begitu masuk ke ruang tengah kami lihat istriku dan Anto sedang bersetubuh dengan nafsu yang bergelora, kulihat Anta begitu semangat mengayunkan pantatnya agar batang penisnya mengaduk-ngaduk liang vagina istriku, tangan Anto tak henti-hentinya meremas-remas buah dada istriku yang montok. Sementara itu, kepala istriku tergeleng-geleng ke kiri dan kekanan menikmati genjotan Anto sambil terus menerus mengerang nikmat, pantat istriku bergerak lincah menyambut setiap helaan pantat Anto.

Anto dan istriku yang sedang seru mengayuh nikmat hanya menoleh selintas padaku dan istri Anto ketika kami datang dan mengambil posisi disamping mereka, kemudian tanpa mempedulikan kehadiran kami mereka melanjutkan pergulatan mereka merengkuh nikmat disertai dengan suara erangan dan keluhan nikmat yang bersahutan.Aku dan istri Anto pun tidak mempedulikan kondisi mereka. Kami mulai bercumbu mengayuh nikmat yang jauh lebih seru dan lebih panas dibanding tadi, karena saat ini kami dapat melakukan dengan bebas karena kami lakukan di atas karpet yang luas.

Dengan tiada lelah Aku terus memberikan kenikmatan yang sensasional pada istri Anto dengan cara dan variasi yang berbeda-beda. Demikian pula nampaknya dengan istri Anto, Dia mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk memberikan kenikmatan yang dalam beberapa hal belum pernah kudapatkan dari istriku.

Entah berapa puluh kali istri temanku ini mengalami orgasme dan entah berapa ronde kami melakukan pertarungan yang sangat melelahkan dan menguras banyak tenaga. Pertarunganku dan istri Anto baru selesai ketika kokok ayam jago terdengar, sementara Anto dan istriku sudah cukup lama tertidur kelelahan setelah mereka selesai melakukan pertarungan babak kedua dini hari tadi.. Akibatnya kami bangun kesiangan dan itupun karena dibangunkan oleh suara tangisan anak-anak kami yang kecil yang mencari-cari orang tua mereka.Pagi itu kami tidak semangat untuk jalan-jalan, karena tenaga kami benar-benar terkuras habis. Kasihan anak-anak kami, mereka terus-terusan merengek minta jalan-jalan. Dan akhirnya dan malas kami penuhi permintaan mereka.

Akibat kejadian semalam, keakraban kami menjadi sangat lain, orang lain akan bingung bila meperhatikan kemesraan kami, bingung untuk menentukan mana yang merupakan pasangan suami istri. Sebab aku menjadi sangat mesra dengan istriku dan istri Anto, demikian juga dengan Anto menjadi sangat mesra terhadap istrinya dan istriku.

Sejak saat itu sering kali aku pulang siang-siang bukan ke rumahku tapi ke rumah Anto dan bersetubuh dengan istrinya Anto. Demikian pula dengan Anto sering kali siang-siang ke rumahku dan bersetubuh dengan istriku. Pernah beberapa kali aku memergoki Anto sedang bergulat meraih nikmat di atas tubuh seksi istriku. Aku tidak marah tapi langsung aja kubilang akan kerumah Anto. Mereka maklum dan terus melanjutkan pergulatan yang sempat terganggu atas kedatanganku.

Sampai saat ini status perkawinan kami tidak tergannggu. Aku dan istriku tetap saling mencinta demikian juga dengan Anto dan istrinya. Dan kami tetap melakukan hubungan suami istri dengan pasangan perkawinan masing-masing. Hanya saja sampai saat ini kami belum pernah melakukan keroyokan. Dan nampaknya tidak akan pernah kami lakukan. Tetapi kalau menukar pasangan ditengah permainan beberapa kali pernah kami lakukan. Pada saat kami melakukan acara kumpul